REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Kabut asap yang kian menebal akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla) telah membuat kualitas udara menjadi berbahaya untuk kesehatan masyarakat. Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Sumatera Selatan (Sumsel) membagikan masker di sekolah dan jalan.
"Langkah darurat yang dilakukan MDMC bersama One Muhammadiyah One Response (OMOR) membagikan masker kepada pengguna jalan di dua titik, yakni di simpang lalu lintas Jalan Raya Kol H Burlian dan Jalan Raya Soekarno-Hatta, Kota Palembang," kata Koordinator Divisi Tanggap Darurat MDMC Sumsel, Khoirin melalui siaan pers kepada Republika.co.id, Rabu (18/9).
Khoirin menyampaikan, para relawan juga membagikan masker ke sekolah-sekolah. Sementara, sebagai upaya mencegah bahaya Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), relawan membimbing siswa-siswi mengunakan masker yang benar di SDN 129, Kota Palembang pada Selasa (17/9).
Ia menyampaikan, sebanyak 1.400 masker telah dibagikan di jalan dan sekolah-sekolah oleh 20 relawan. Para relawan itu berasal dari MDMC PW Muhammadiyah Sumsel, Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Sumsel, Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) PWA Sumsel, PK IMM STIKES Aisyiyah Palembang dan BEM STIKES Aisyiyah Palembang.
"Kegiatan pembagian masker dan penyuluhan kesehatan kepada warga itu dilakukan atas dukungan dari STIKES Aisyiyah Palembang, PWA Sumsel, MDMC PW Muhammadiyah Sumsel dan PW Muhammadiyah Sumsel yang secara umum tergabung dalam OMOR," ujarnya.
Seperti diketahui, sejak enam provinsi dinyatakan siaga darurat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), masyarakat diimbau untuk mengenakan masker. Maka MDMC Kalimantan Tengah juga turut mengerahkan relawan dengan menginisiasi mobil oksigen dan rumah oksigen.
Ketua MDMC PP Muhammadiyah, Budi Setiawan menyampaikan, sejak awal terjadi kebakaran, relawan Muhammadiyah telah bergerak membagikan masker, membuat rumah oksigen keliling, memberi makanan dan gizi tambahan ke korban karhutla. Serta menerjunkan relawan untuk ikut bersama TNI membantu memadamkan karhutla.
"Pergerakan relawan Muhammadiyah di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sumatra Selatan, Riau dan Jambi," kata Budi melalui pesan tertulis.
Berdasarkan data terbaru yang dirilis BNPB, di Sumsel ada 482 titik api yang terus mengeluarkan asap pada lahan seluas 11.826 hektare. Sebelumnya yang teridentifikasi hanya 115 titik api. BNPB mengerahkan sembilan helikopter dan 1.512 personel untuk mengatasi asap dan karhutla.