Ahad 15 Sep 2019 22:00 WIB

Perkembangan Sastra dan Lahirnya Peradaban Islam

para intelektual Muslim mengumpulkan kembali puisi-puisi pra-Islam.

Oase (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Oase (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sastra Arab memasuki babak baru sejak agama Islam diturunkan di Jazirah Arab yang ajarannya disampaikan melalui Alquran. Kitab suci umat Islam itu telah memberi pengaruh yang amat besar dan signifikan terhadap bahasa Arab. Bahkan, Alquran tak hanya memberi pengaruh terhadap sastra Arab, namun juga terhadap kebudayaan secara keseluruhan.

Bahasa yang digunakan dalam Alquran disebut bahasa Arab klasik. Hingga kini, bahasa Arab klasik masih sangat dikagumi dan dihormati. Alquran merupakan firman Allah SWT yang sangat luar biasa. Terdiri dari 114 surat dan 6666 ayat, Alquran berisi tentang perintah, larangan, kisah, dan cerita perumpamaan itu begitu memberi pengaruh yang besar bagi perkembangan sastra Arab.

Baca Juga

Sebagian orang menyebut Alquran sebagai karya sastra terbesar. Namun, sebagian kalangan tak mendudukan Alquran sebagai karya sastra, karena merupakan firman Allah SWT yang tak bisa disamakan dengan karya manusia. Teks penting lainnya dalam agama Islam adalah hadits atau sunnah.

Penelitian serta penelusuran terhadap masa-masa kehidupan Nabi Muhammad SAW telah memicu para sarjana Muslim untuk mempelajari bahasa Arab. Atas dasar pertimbangan itu pula, para intelektual Muslim mengumpulkan kembali puisi-puisi pra-Islam. Hal itu dilakukan untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya kehidupan Rasulullah sampai akhirnya menerima wahyu dan menjadi Rasul.

Jejak dan perjalanan hidup Muhammad SAW yang begitu memukau juga telah mendorong para penulis Muslim untuk mengabadikannya dalam sebuah biografi yang dikenal sebagai Al-Sirah Al-Nabawiyyah. Sarjana Muslim yang pertama kali menulis sejarah hidup Nabi Muhammad adalah Wahab bin Munabbih. Namun, Al-Sirah Al-Nabawiyyah yang paling populer ditulis oleh Muhammad bin Ishaq.

Studi bahasa Arab pertama kali sebenarnya telah dilakukan sejak era Kekhalifahan Ali RA. Hal itu dilakukan setelah khalifah melakukan kesalahan saat membaca Alquran. Dia lalu meminta Abu Al-Aswad Al- Du’ali untuk menyusun tata bahasa (gramar) bahasa Arab. Khalil bin Ahmad lalu menulis Kitab al- Ayn - kamus pertama bahasa Arab. Sibawaih merupakan sarjana Muslim yang menulis tata bahasa Arab yang sangat populer yang berjudul al-Kitab.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement