Rabu 11 Sep 2019 15:07 WIB

Pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina Masuk Tahap Renovasi

Pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina ditargetkan akhir tahun ini,

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
(File Foto) Suasana Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina beberapa waktu lalu.
Foto: Oded Balilty/AP
(File Foto) Suasana Dome of The Rock di kompleks Al Aqsa, Yerusalem, Palestina beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Proyek pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina di Ras Al Amood, Yerusalem, Palestina. Saat ini pembangunan sekolah yang diinisiasi Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU Human Initiative, dan Laznas Nurul Hayat tersebut memasuki tahap renovasi sebelum digunakan pada Oktober atau November 2019.     

"Alhamdulillah pembebasan lahan sudah selesai pada Agustus, saat ini kami sedang menunggu foto-foto renovasi sekolah, mudah-mudahan pekan depan kami sudah dapat foto-fotonya," kata Vice President Communication PKPU Human Initiative, Romi Ardiansyah kepada Republika.co.id, Rabu (11/9).     

Baca Juga

Romi menyampaikan rasa syukurnya karena telah selesai membebaskan lahan tempat Sekolah Indonesia-Palestina berdiri. Kemajuan proyek pembangunan sekolah dapat dicapai berkat dukungan masyarakat Indonesia dan mitra-mitra di Palestina.  

Dia mengatakan, bangunan yang akan dijadikan Sekolah Indonesia-Palestina sekarang sedang direnovasi. Awalnya berharap sekolah bisa digunakan anak-anak Palestina pada bulan ini. Tapi sepertinya sekolah selesai direnovasi pada Oktober atau November 2019.  

"Jadi lahan untuk Sekolah-Indonesia Palestina sudah menjadi aset yang sudah kita amankan, sekarang sedang proses renovasi," ujarnya.

Sebelumnya dikabarkan pihak Israel ingin melakukan ekspansi untuk memperluas wilayahnya di Yerusalem. Romi bersama lembaga filantropi lainnya telah memprediksi berbagai kemungkinan yang akan terjadi di Yerusalem.  

Menurutnya, Israel memang menjadi salah satu tantangan untuk merealisasikan pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina. Maka harus melihat kondisi sosial politik yang terjadi di sana. Kondisi tersebut yang membuat proses pembangunan melakukan penyesuaian waktu.   

"Menurut kontraktor renovasi sekolah, harus sabar dan pelan-pelan, (proses mendapatkan bahan baku bangunan) itu yang membuat mitra kami minta ada penyesuaian waktu karena situasinya lagi naik turun di sana," ujarnya.  

Romi juga menyampaikan, pihaknya rutin berkomunikasi dengan mitra yang sedang melaksanakan renovasi sekolah di Palestina. Sampai saat ini aset Sekolah Indonesia-Palestina dalam kondisi aman. Sebab tanah tempat bangunan sekolah berdiri sudah didaftarkan.  

Sementara itu, donasi untuk pembangunan Sekolah Indonesia-Palestina masih dibuka. Masyarakat bisa menyalurkan bantuan melalui Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU Human Initiative, dan Laznas Nurul Hayat.   

Sekolah Indonesia-Palestina dibangun di Ras Al Amood, sekitar 700 meter dari Masjid Al Aqsa. Bangunan yang sudah ada akan direnovasi untuk dijadikan sekolah. Sekolah itu akan memiliki bangunan dua lantai dan bisa menampung 150 anak-anak termasuk siswa-siswi berkebutuhan khusus.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement