Senin 09 Sep 2019 16:33 WIB

SDT Bina Ilmu Gelar Pelatihan Kompetensi Guru

Perguruan Bina Ilmu Hadirkan Motivator Maestro

Rep: Irwan Kelana/ Red: Agung Sasongko
Kegiatan berlangsung dari jam 09.00-15.00 WIB diikuti 35 guru TK dan SDT Bina Ilmu
Foto: Dok Bina Ilmu
Kegiatan berlangsung dari jam 09.00-15.00 WIB diikuti 35 guru TK dan SDT Bina Ilmu

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat, yang mengelola pendidikan Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Terpadu (SDT) Bina Ilmu, menggelar pelatihan peningkatan Kompetensi Guru, Sabtu, (7/9).

Kegiatan berlangsung dari jam 09.00-15.00 WIB diikuti 35 guru TK dan SDT Bina Ilmu dipusatkan di ruang kelas V-A dan V-B gedung SDT Bina Ilmu, menghadirkan motivator tunggal Ir. Fauzan Ahmad, MPd dari PT Maestro Motivasi Indonesia.

Tampak hadir dalam acara yang dibagi menjadi dua sesi, 'Menjadi Guru yang Dirindu' dan 'Membangun Super Team Tangguh', Ketua YPU Bina Ilmu, Nurcholis, SHI, Direktur Pendidikan YPU Bina Ilmu, H Momon Abdul Rohman, Kepala SDT Bina Ilmu, Suprianto, Kepala TK Bina Ilmu, Hj. Rosmini, SPd, Kepala Cabang Bogor PT Yudhistira M. Fauzi Harahap yang didampingi staff Andika Rio P.

Selama enam jam para peserta diajak untuk mengaktifkan semua panca inderanya sehingga kegiatan berlangsung sangat menyenangkan. Materi yang disajikan lebih banyak permainan yang sifatnya individu, berpasangan maupun kelompok.

Yang paling menguras energi, kerjasama tim dan pengaturan strategi adalah saat permainan membuat menara yang tinggi menjulang hanya dari 20 lembar kertas HVS dan lakban kertas dalam jangka waktu 20 menit.

Setiap permainan yang disajikan pasti ada pesan yang akan dicapai. Hal ini membuat setiap sesi waktu mengalir begitu cepat. Sehingga para peserta larut dalam kegiatan dan fokus menyelesaikan semua materi yang disajikan sampai benar-benar bisa dan menguasai.

Fauzan, begitu dia akrab disapa merasa senang bisa bersilaturrahim di Perguruan Bina Ilmu. ''Hari ini saya senang sekali bersinergi dengan guru guru di Bina Ilmu dari seluruh komponen, yayasan, kepala sekolah, guru guru dan karyawan,'' katanya seperti dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Sabtu, (7/9) malam.

Menurut motivator nasional yang sudah mentraining jutaan orang di Indonesia sejak 2004, materi yang disampaikan luar biasa.''Jadi materi kita dahsyat sekali, menjadi guru yang dirindukan,''ujarnya.

Dalam pandangan Owner PT Maestro Motivasi Indonesia, guru yang dirindukan adalah guru yang memahami karakter anak karena setiap anak punya karakteristik yang berbeda. ''Guru menyadari bahwa transfer budaya, transfer ilmu pengetahuan, bukan hanya sekadar mengajar Bab demi Bab. Tapi bagaimana dia membangun jembatan hati,'' papar Founder Maestromatika.

Guru yang dirindukan, sambung dosen La Royba Bogor, adalah guru yang membangun jembatan hati dan suasana belajar yang menarik dan menyenangkan. Sehingga murid murid merasa hadirnya guru itu betul-betul dirindukan.

''Dia bisa menyenangkan setiap anak tetapi bukan dengan cara-cara yang lebay. Tapi dengan kaidah-kaidah pembelajaran yang menarik, mereka mempraktikkan dengan cara-cara yang amazing sehingga murid-murid merasa dia tidak sedang belajar melainkan bermain tapi ilmunya dapat. Nah, kalau itu yang dilakukan luar biasa,'' jelas Founder Komunitas Crypto Bogor.

Karena definisi pendidikan menurut undang undang sistem pendidikan nasional bukan langsung pada proses pembelajaran tapi yang dibangun adalah suasana pembelajaran baru level keduanya proses belajar.

Guru yang dirindukan, sambung penulis buku Meraih Sukses Tanpa Batas, salah satu cirinya dia mencintai anak didiknya dan dia juga dicintai oleh anak-anak. ''Salah satu kuncinya guru itu masuk guru hebat, guru yang menginspirasi,'' jelasnya.

Ciri yang lain, yang tak kalah penting kata konsultan di beberapa lembaga pemerintah maupun perusahaan besar, etos kerja dan sangat menghargai waktu dalam hal kehadiran di kantor. ''Hadirnya dia sebelum orang lain hadir dan pulangnya setelah yang lain pulang.''

Sementara itu, sambung CoTrainer LCC LP3I dan Mattrick, untuk membangun super team tangguh, semua unsur yang terlibat dalam pendidikan harus kompak. ''Untuk membangun super team yang canggih itu harus kompak. Kunci pertama harus punya komitmen setiap orang, optimisme, mandiri, profesional, antusiasme. Bangunlah koordinasi yang hebat dengan komunikasi. Komunikasi yang hebat akan melahirkan koordinasi yang hebat. Ketika semua itu bisa jalan, selain gurunya dirindukan teamnya luar biasa,'' tandasnya.

Pelatihan motivasi kinerja guru dan membangun team work sangat dirasakan sekali manfaatnya bagi seluruh peserta. Rika Ariyani, (21 th) misalnya. Guru kelas I, SDT  Bina Ilmu merasa bersyukur bisa menimba ilmu dari motivator nasional.

''Luar biasa, terimakasih banyak saya ucapkan kepada Yayasan Pembinaan Umat Bina Ilmu yang telah menghadirkan motivator hebat, IR Fauzan Ahmad, dan kepada Penerbit Yudhistira,'' ujarnya.

Rika yang baru tiga bulan bergabung di YPU Bina Ilmu, tak bisa menyembunyikan rasa bahagianya mendapat materi yang sangat dia butuhkan dalam melayani peserta didik di kelas. ''Hari yang luar biasa, semua antusias mengikuti seminar kali ini. Ilmu baru, motivasi baru, semangat baru, mimpi baru untuk kita para pejuang pendidikan,'' jelasnya.

Menurut Rika, kunci sukses dalam meningkatkan mutu pendidikan semua unsur harus bersatu padu ''Karena dalam dunia pendidikan  harus membangun super team yang kokoh dan solid menyatukan visi misi bersama demi kemajuan pendidikan,'' tandasnya.

Sementara itu, Ketua YPU Bina Ilmu Nurcholis, SHI sangat bahagia karena bisa menghadirkan seorang motivator yang sangat religius. ''Alhamdulillah banyak ilmu yang didapat hari ini. Saya merasa bersyukur semua guru sangat antusias mengikuti materi yang disajikan

Jebolan UIN Syarif Hidayatullah ini mengatakan, kehadiran seorang motivator hanya pemantik saja untuk para pendidik di lembaga yang dikomandoinya agar bisa meningkatkan performanya di sekolah menjadi the great teacher (guru hebat, red)

''Kami berharap semua guru bisa menjadi agen perubahan yang bisa menjadi inspirasi peserta didiknya terutama dalam mendidik dan kegiatan pembelajaran di kelas,'' ungkapnya.

Pria kelahiran Bogor, 1 April 1981, ini berharap dengan pelatihan yang diikuti seluruh guru akan meningkatkan profesionalisme dan kinerja secara berjamaah. ''Dengan mengikuti pelatihan, belajar tidak lagi membosankan di kelas. Dan mudah-mudahan menjadi guru yang menginspirasi sekaligus guru yang dirindukan oleh murid-muridnya," tandasnya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement