Senin 12 Aug 2019 04:43 WIB

Pendidikan Kurban Ala SDT Bina Ilmu Parung

Siswa diajak sedekah kurban, shalat Id, dan menyaksikan penyembelihan hewan kurban.

Para jamaah bersalam-salaman sesuai shalat Id di SDT Bina Ilmu Parung.
Foto: Dok SDT Bina Ilmu
Para jamaah bersalam-salaman sesuai shalat Id di SDT Bina Ilmu Parung.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Jarum jam baru menunjukkan pukul 05.30 WIB, suasana masih tampak gelap tetapi tak menyurutkan langkah Ahmad Bassam Mufadhal dan Muhammad Fadzlan Azzarif menuju lapangan Perguruan Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat, Ahad (11/8). 

Dua pelajar SD Terpadu Bina Ilmu ini ingin menunaikan shalat Idul Adha 1440 H di sekolah tempat mereka menuntut ilmu. Mereka langsung bergegas ke shaf paling depan dan mengambil pengeras suara untuk menggemakan takbir, tahlil, tahmid, sambil menunggu jamaah lain yang baru tiba. 

Hamparan karpet merah seluas 25 x 20 meter persegi penuh sesak dipadati jamaah yang hendak menunaikan shalat Idul Adha tahun ini. Mereka berasal dari keluarga besar Bina Ilmu yang terdiri dari pengurus yayasan, dewan guru, peserta didik dan orang tua serta warga sekitar Bina Ilmu yang beralamat di Jalan H  Mawi nomor 03, Parung. 

Itulah sekilas suasana yang terjadi mengawali kegiatan pendidikan kurban di Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu. Setiap tahun, lembaga pendidikan yang mengelola Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar Terpadu Bina Ilmu ini selalu menggelar shalat Idul Adha sebagai rangkaian dari pendidikan kurban. 

 

Shalat Idul Adha diimami Direktur Pendidikan YPU Bina Ilmu, H Momon Abdul Rohman. Khatib adalah  Ketua Bidang Bahasa SDT Bina Ilmu, Drs Budi Siswadi Johan.  Adapun bilal adalah  H Faiz Madani,  salah seorang guru SDT Bina Ilmu.

Tahun ini kegiatan pendidikan kurban SDT Bina Ilmu dikemas secara sederhana namun sarat makna.  ''Kegiatan diawali dengan penghimpunan infak dari seluruh siswa TK dan SD yang dimulai sejak awal Agustus 2019. Ini latihan sederkah kurban. Selain itu, pengumpulan  kurban dari guru dan orang tua murid,” kata Ketua Panitia, Erizon Darwis SH  dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Ahad (11/8) malam.

Guru kelas II B ini mengatakan,  puncak acara pendidikan kurban adalah pelaksanaan shalat Idul Adha dilanjutkan penyembelihan hewan kurban. ''Setelah shalat Id ditunaikan lalu kami menyembelih hewan kurban yang disaksikan seluruh murid,'' terangnya.

Erizon melanjutkan, sambil menunggu pencacahan daging untuk dibagi sama rata kepada para mustahik, panitia menyiapkan acara untuk anak-anak yang dipusatkan di Masjid Maryam Al-Muhsen-YPU Bina Ilmu. 

Erizon merinci kegiatan yang dipandu Sri Widoningsih dan Yati dari guru SDT Bina Ilmu, sebagai pembawa acara. ''Diawali dongeng seputar kurban dan ibadah haji yang dibawakan dengan jenaka oleh H Momon AR, lalu penayangan film seputar sejarah kurban yang dipandu Arif Hidayat, MH,  seorang stand up komedi,'' tuturnya.

photo
Penyerahan daging kurban.

Acara yang ditunggu-tunggu, lanjut Erizon, adalah kuis seputar ibadah haji dan kurban ''Anak-anak sangat antusias mengikuti kuis karena panitia sudah menyiapkan hadiah menarik,'' katanya. 

Penyerahan secara simbolis daging kurban kepada mustahik dan makan bersama menutup rangkaian acara pendidikan kurban. ''Shalat Zuhur berjamaah menyempurnakan kegiatan pendidikan kurban tahun ini,'' papar  Erizon.

Ketua YPU Bina Ilmu, Nurcholis  merasa bersyukur atas terselenggaranya kegiatan korban di lembaga yang dipimpinnya. ''Alhamdulillah Bina Ilmu setiap tahun mengadakan pemotongan hewan kurban,'' katanya. 

Tahun ini, sambung Nurcholis, kuantitas jamaah lebih banyak dibanding tahun lalu. ''Alhamdulillah tahun ini lebih banyak orang tua yang hadir untuk melaksanakan shalat Idul Adha dari pada tahun kemarin,” ujarnya. 

photo
Para guru dan Panitia Kurban SDT Bina Ilmu Parung berfoto bersama.

Ia mengemukakan, banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh para peserta didik dari kegiatan shalat Idul Adha dan pemotongan hewan kurban

Alumni UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta itu   mengatakan tujuan dari pendidikan adalah tanda syukur hamba  kepada Allah SWT. ''Sebagai ungkapan rasa syukur dengan cara  kita saling membantu memberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya,'' kata Nurcholis.

Di samping itu, sambung Nurcholis,  para peserta didik belajar menabung pendidikan kurban. ''Semoga dengan ikhtiar ini, kami bisa membeli beberapa ekor sapi, supaya penerima manfaat semakin besar,'' tegasnya seraya menambahkan tahun depan bukan hanya satu sapi akan tetapi bisa dua atau tiga ekor sapi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement