Sabtu 07 Sep 2019 11:45 WIB

Dokumen Masjid Nabawi Diserahkan ke Perpustakaan Raja Fahd

Kementerian Kebudayaan Arab Saudi memiliki satu set dokumen perluasan Masjid Nabawi.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Andri Saubani
Masjid Nabawi di Kota Madinah al-Munawarah mulai dipadati jamaah haji dari berbagai negara,  Rabu (21/8) malam waktu setempat. Jamaah haji Indonesia gelombang kedua baru tiba di Madinah pada Rabu siang. Selama di Madinah, jamaah Indonesia akan melaksanakan shalat 40 waktu (arbain) di Nabawi.
Foto: Republika/Syahruddin El-Fikri
Masjid Nabawi di Kota Madinah al-Munawarah mulai dipadati jamaah haji dari berbagai negara, Rabu (21/8) malam waktu setempat. Jamaah haji Indonesia gelombang kedua baru tiba di Madinah pada Rabu siang. Selama di Madinah, jamaah Indonesia akan melaksanakan shalat 40 waktu (arbain) di Nabawi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Kementerian Kebudayaan Arab Saudi menyerahkan koleksi dokumen bersejarah tentang Masjid Nabawi ke Perpustakaan Nasional Raja Fahd di Riyadh. Kementerian ini memiliki koleksi satu set dokumen bersejarah yang merinci soal perluasan besar pertama Masjid Nabawi.

Dilansir Arab News, Sabtu (7/9), koleksi dari dokumen Masjid Nabawi di Madinah itu mencakup 271 gamber arsitektur, desain, dan foto-foto karya yang terjadi pada 1950an. Benda-benda tersebut memiliki nilai historis yang penting dalam menampilkan visi pertama perluasan yang dilakukan Saudi atas Masjid Nabawi dan menjelaskan pentingnya Dua Masjid Suci bagi kepemimpinan Saudi.

Masjid Nabawi adalah salah satu masjid penting karena dibangun oleh Nabi Muhammad SAW. Di dalamnya terdapat makam Rasulullah beserta sahabatnya, yakni Abu Bakar As-Shiddiq dan Umar Bin Khattab.

Sepeninggal Rasulullah SAW, Masjid Nabawi terus diperluas oleh sahabat dan penerusnya. Bangunan masjid ini mengalami renovasi pertamanya pada masa Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 17 H. Renovasi berikutnya dilakukan masa Khalifah Usman bin Affan yang memerintah pada 29 H.

Pada era modern, perluasan pertama Masjid Nabawi terjadi pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz, yang merupakan pendiri Arab Saudi. Raja Abdul Aziz meluaskan masjid ini menjadi 6.042 meter persegi pada 1372 H. Perluasan ini kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd. Pada bulan Safar 1405 H atau November 1984 M, beliau meletakkan batu pertama proyek perluasan Masjid Nabawi yang paling signifikan dan termegah sepanjang sejarah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement