REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Upaya pemberian santunan kepada anak yatim piatu mewarnai penyambutan tahun baru Islam di Kota Sukabumi. Gerakan tersebut dilakukan untuk membantu anak yatim piatu yang membutuhkan perhatian.
''Kami menggalakan gerakan penggalangan dana untuk anak yatim piatu mulai 1-10 Muharam,'' ujar Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi, Muh Kusoy, Ahad (1/9). Pada 1-10 Muharam adalah pekan peduli yatim dengan mengumpulkan dana untuk yatim dan lomba untuk anak yatim.
Di mana nantinya lanjut Kusoy, dana yang terkumpul akan dibagikan kepada 26 panti asuhan di Kota Sukabumi. Sehingga anak yatim bisa terperhatikan dengan baik.
Salah satunya pemberian santunan anak yatim piatu dilakukan di Ponpes Daarut Taqwa Jalan Ciandam Selagombong, Kelurahan Cibeureum Hilir, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Minggu (1/9). Acara ini digiatkan untuk menghadirkan kebaikan dan keberkahan dari Allah SWT.
Pimpinan Ponpes Daarut Takwa Ece Suhendar mengatakan, pemberian santunan ini rutin dilakukan pada momen 1 Muharam. Langkah ini menjadi kebiasaan dalam menyambut tahun baru Islam.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang hadir dalam acara itu mengatakan, pemberian santunan anak yatim ini sebagai bagian syiar Islam yang akan memperkuat keimanan dan ketakwaan. Semangatnya dalam upaya warga religius dan taat ibadah serta hijriyah identik dengan hijrah berpindah dari tidak terpuji menjadi tidak terpuji.
Dalam momen ini wali kota juga menyampaikan pemda yang tengah menggencarkan gerakan magrib mengaji. Gerakan ini dalam upaya menghadapi tantangan zaman seperti adanya kecanduan anak-anak terhadap handphone.
Di sisi lain, pemda juga berterimakasih karena suasana kota ya g kondusif setelah pilkada dan pemilu 2019. Sebabnya, warga kompak menjaga keamanan dan bertekad agar suasana kota kondusif dan kalau tidak maka akan terjadi hal tidak diinginkan.
Pemda dan aparat keamanan serta warga Sukabumi ungkap Fahmi, menjaga daerah tetap aman dan di Jabar termasuk kota paling aman. Ke depan tetap jaga situasi kemanan dan sosial jangan mudah terprovokasi berita di medsos yang belum tentu kebenarannya.