Senin 02 Sep 2019 01:05 WIB

Belajar dari Masjid-Masjid Besar di Jawa

Islam hadir tidak untuk menghapus identitas budaya yang ada.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Gita Amanda
Pengurus masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ustaz HM Jazir ASP
Foto: dok. Republika
Pengurus masjid Jogokariyan, Yogyakarta, Ustaz HM Jazir ASP

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pelatihan Manajemen Masjid-Masjidku Hasanahku dari BNI Syariah akan digelar di Yogyakarta. Lokakarya akan diisi tokoh-tokoh di balik suksesnya pengelolaan masjid-masjid besar di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Timur (Jatim).

Mulai Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan di Kota Yogyakarta, Ustaz Muhammad Jazir ASP, lalu Pendiri Masjid Suciati Saliman di Kabupaten Sleman, Hj Suciati Saliman. Kemudian, Pendiri Masjid Akbar Moed'har Arifin di Kabupaten Gresik, H Achmad Djauhar Arifin. Terakhir, ada Pendiri Masjid Siti Aisyah Kota Solo, H Setia Joko Santoso.

Baca Juga

Kegiatan akan berlangsung di Hotel Tentrem Yogyakarta pada Sabtu 7 September 2019. Menghadirkan Pendiri Masjid Namira di Kabupaten Lamongan, H Helmy Riza.

Bagi sesepuh Masjid Jogokariyan, Ustaz Jazir, salah satu kesuksesan Masjid Jogokariyan tidak lain nilai-nilai kesukuan, kebangsaan dan keagamaan yang terus digelorakan. Justru, tidak dipisah-pisah.

"Itu satu paket, dan kesadaran ini kita terus tumbuhkan, sehingga tidak ada benturan nilai budaya, antara keislaman dan keindonesiaan, maupun keislaman dan kesukuan," kata Jazir kepada Republika.co.id.

Terlebih, Masjid Jogokariyan berada di Kampung Jogokariyan, kampung abdi dalem yang memiliki dasar-dasar budaya Jawa sangat kuat. Maka itu, Islam hadir tidak untuk menghapus identitas budaya yang ada.

Sebab, jika digambarkan sebaliknya, tentu saja cuma akan menimbulkan penolakan. Jadi, kata Jazir, Jawa yang Islam dan Indonesia itu benar-benar dibangun, dikuatkan dan ternyata jadi sesuatu yang unik.

"Ini yang memang kita bangun sebagai dasar kesadaran kita bergerak, dalam kultur Jawa, bingkai NKRI dan mengapikasikan Islam sesempurnanya," ujar Jazir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement