Kamis 29 Aug 2019 04:30 WIB

Kiai Jauhar Balerante dan Kisah Santri Mengapung di Atas Air

Para santri mengapung di atas air berkat karamah Kiai Jauhar.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Pondok Pesantren Al Jauhariyah Balerante Cirebon.
Foto: Republika/Andrian Saputra
Pondok Pesantren Al Jauhariyah Balerante Cirebon.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON — KH Jauhar Arifin Balerante tak hanya dikenal sebagai ulama yang ahli dalam berbagai bidang keilmuan agama. Ia juga dikenal sebagai ulama yang memiliki ilmu hikmah dan banyak mengajarkan ilmu-ilmu kebatinan pada santri-santrinya. Meski demikian, Kiai Jauhar begitu rendah hati atas keilmuan yang dikuasainya.  

“Beliau (Kiai Jauhar) lebih banyak mengembangkan tentang fiqih dan ilmu hikmahnya. Waktu dulu banyak orang yang mempunyai kesaktian, Kiai Jauhar salah satu kiai yang sakti saat itu. Sampai pesantren Balarante dikenal dengan  pesantren hikmah kebatinannya padahal beliau begitu alim dalam ilmu fiqih, mantiq dan lainnya,” kata KH Muhammad Faqih Jauhar pimpinan Pondok Pesantren Al Jauhariyah Balerante Cirebon saat berbincang dengan Republika,co.id pada (28/8).   

Baca Juga

Pesantren Balerante kala itu banyak didatangi para pejuang yang meminta doa dari Kiai Jauhar sebelum turun ke medan pertemuan. Konon ada seorang ulama sakti yang ingin menguji keilmuan Kiai Jauhari. 

Ulama itu datang ke Balerante dengan berjalan kaki di atas aliran air sungai Balerante. Namun Kiai Jauhar telah lebih dulu mengetahui rencana kedatangan.   

Kiai Jauhar pun seketika memerintahkan santri-santrinya yang sedang mengaji untuk berpindah tempat mengaji. Beberapa santrinya diminta untuk mengaji di atas air sungai, sebagian lainnya duduk di atas daun pisang.   

“Santrinya mencoba dan kaget, ternyata tidak ngejebur ke sungai, ada yang duduk di pohon juga nggak jatuh. Sampai ulama itu datang dan melihat santri-santri Kiai Jauhar,” katanya.  

photo
Gapura Pondok Pesantren Al Jauhariyah Balerante Cirebon.

 

Ulama itu pun pada akhirnya mengakui kealiman dan ketawaduan Kiai Jauhar. Karenanya di Balerante selain terdapat pesantren-pesantren yang mengajarkan berbagai literatur keislaman, terdapat pesantren yang khusus untuk mempelajari ilmu hikmah yakni pesantren riyadhah (olah spiritual) Darul Faqih. Sementara itu, Pesantren yang pertama kali didirikan KH Romli di Balerante dinamai Kiai Jauhar Pesantren Al Jauhariyah Balerante.  

Kiai Jauhar wafat pada 1941. Setelah Kiai Jauhar wafat, pesantren itu dipimpin putranya, yakni KH Ridhwan Jauhar hingga 1975. Pada masa selanjutnya, pesantren dinakhodai putra kedua Kiai Jauhar atau adik Kiai Ridhwan Jauhar yakni KH Amin Jauhar hingga 1982. 

Generasi berikutnya, pesantren diasuh oleh adik dari Kiai Amin yakni KH Faqih Jauhar hingga 2001. Saat ini pesantren dipimpin putra Kiai Faqih Jauhar yakni KH Muhammad Faqih Jauhar. Selain Balarante terdapat beberapa pesantren yang dipimpin keturunan-keturunan KH Jauhar, di antaranya Pesantren Uswatun Hasanah, Al Jaddid, Al Amin, Al Masrifah, serta Darussalamah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement