REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Abdul Syukur
Sebarkan salam! Perintah Nabi dalam salah satu hadis yang dinarasikan oleh al Turmuzi. Di antara penafsiran hadis ini ada lah ucapkan salam setiap kali bertemu dengan saudarasaudaramu. Sepintas, perintah ini hanya menganjurkan kita umat Islam untuk mengucapkan assalamualaikum warahmatullahi waba ra katuh setiap bertemu saudara seiman. Saya yang beragama Islam bertemu dengan tetangga yang juga beragama Islam maka saya di anjurkan mengucapkan salam. Saya sedang jalan-jalan, lalu berte mu teman atau famili, maka saya dianjurkan mengucapkan salam.
Namun, ketika kita menelisik lebih jauh maksud sabda Nabi, "Sebarkan salam!" kita akan menemukan, betapa yang dimaksud Nabi lebih luas dari sekadar makna itu. Kata "Sebarkan salam!" bisa digu nakan untuk orang yang seagama, bisa pula untuk orang yang tidak seagama, yakni orang non-Muslim.
Bagi yang seagama, makna salam berarti doa. Ketika saya mengucapkan assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh kepada seseorang, artinya saya mendoakan agar Allah memberikan keselamatan, kasih sayang dan berkah bagi orang itu. Lebih jauh lagi, saya mengajak orang itu untuk berdamai. Karena tidak mungkin, saya mengharap keselamatan bagi orang itu, sementara di sisi lain saya mengancam atau malah mengajak berkelahi.
Di samping itu, saat saya mengucapkan "assalamualaikum", sadar atau tidak, saya sedang menghormati, dan memuliakan orang yang diberi salam. Sebab, dalam bahasa Arab, kata ganti orang kedua plural (kum) digunakan untuk menunjukkan orang banyak (jamak) atau tunggal, tapi sebagai pihak yang dihormati atau dimulia kan. Namun, ketika saya mengucapkannya hanya ketika berhadapan dengan satu orang saja, dan tetap menggunakan bentuk plural, berarti saya menghormati atau memuliakan orang itu.
Kemudian, di saat orang yang diberi salam membalas dengan waalaiku musalam warahmatullah wabarakatuh, itu artinya orang itu juga mendoakan keselamatan, kasih sayang dan berkah untuk saya. Di samping itu, ia juga menegaskan bahwa ia menghormati dan memuli kan saya sebagaimana saya menghormati dan memuliakannya. Sementara itu, bagi yang tidak seagama, "Sebarkan salam!" berarti sebarkan kedamaian. Jelasnya, tidak boleh saling curiga, tidak boleh saling tuduh, tidak boleh saling menghina, tidak boleh saling mengecam, tidak boleh saling menyakiti, tidak boleh saling mengancam, apalagi sampai saling membunuh.
Rasulullah pernah mewanti-wanti dalam sabdanya, "Ingatlah! Siapa yang menzalimi seorang kafir (mu'ahad), merendahkannya, membebaninya di atas kemampuannya atau mengambil sesuatu tanpa keridhaannya, maka saya akan menjadi lawan bertikainya pada hari kiamat." (HR Abu Dawud).
Oleh karena itu, pesan damai dan saling berkasih sayang antar sesama manusia sangat dianjurkan dalam ajaran Islam apa pun agamanya. Rasulullah pernah bersabda, "Orang-orang yang penyay ang akan disayang oleh Dzat Yang Maha Penyayang. Karena nya, sayangilah siapa pun yang ada di muka bumi, niscaya akan disayang oleh yang ada di langit." (HR Abu Dawud).