Rabu 21 Aug 2019 16:30 WIB

Rintisan Teknologi Militer di Dunia Islam

Cendekiawan Muslim pada abad ke-13 memiliki pengetahuan teknologi milliter.

Rep: Mozaik Republika/ Red: Agung Sasongko
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).
Foto: AFP
Peluncuran roket ke luar angkasa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Para cendekiawan Muslim pada abad ke-13 memiliki pengetahuan memadai soal teknologi militer, termasuk penggunaan bubuk mesiu untuk menggerakkan roket. Hal ini terlihat dalam buku yang ditulis Hassan Al-Rammah berjudul kitab Al-Furusiya val-Muhasab Al-Harbiya dan Niyahat Al-Su'ul val-Ummiya fi Ta'allum A'mal Al-Furusiya.

Ia menggambar sebuah torpedo digerakkan dengan sebuah roket yang berisi bahan peledak. Dokumen lain yang membahas soal militer dan peralatan milier juga ditemukan pada abad ke-14.

Bagian pertama dokumen ini disebut Kitab An'q fi'manajniq yang ditulis pada 775 untuk Ibn Aranbugha Al-Zardkish, seorang komandan militer Muslim. Penulisnya tak diketahui.

Sedangkan, bagian kedua dokumen itu adalah sebuah buku yang disebut Kitab al-hiyal fi'l-hurub ve fath almada'in hifz al-durub. Buku ini berisi tentang uraian soal teknologi roket, bom, dan panah berapi yang ditulis oleh komandan Turki, Alaaddin Tayboga al-Omari al-Saki al-Meliki al-Nasir.

Seorang ilmuwan dari Turki, Lagari Hasan Celebi, juga terbang dengan menggunakan roket bersayap tujuh. Ini merupakan teknologi yang ia temukan sendiri.

Dengan hasil temuannya, ia berhasil mendarat dengan aman di atas permukaan laut dengan sayap-sayap elangnya itu. Ia dikenal dalam sejarah dunia penerbangan dengan teknik roket.

Menurut situs Muslimheritage, pada masa selanjutnya, sekitar 1703, sebuah karya berjudul Ummul-Gaza yang ditulis Ali Aga memberikan gambaran mengenai pengembangan teknologi roket. Roket-roket tersebut merupakan pengembangan yang dilakukannya sebelumnya dan disebut tulumbas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement