Sabtu 17 Aug 2019 10:01 WIB

Keluhuran Imam Hanafi

Imam Hanafi adalah seorang hamba Allah yang bertakwa dan saleh.

Rep: Islam Digest Republika/ Red: Agung Sasongko
Takwa (ilustrasi).
Foto: blog.science.gc.ca
Takwa (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Dalam berbagai literatur, disebutkan bahwa Imam Hanafi adalah seorang hamba Allah yang bertakwa dan saleh. Seluruh waktunya lebih banyak diisi dengan amal ibadah.

Jika tengah berdoa, matanya bercucuran air mata demi mengharapkan keridhaan Allah SWT. Dia seorang yang kokoh dan kuat jiwanya serta selalu mendekatkan diri kepada Allah dengan jalan beribadat dan beraklaq karimah.

Baca Juga

Di saat hamba Allah yang lain terlelap dalam nikmatnya tidur malam, sang imam bertakarub kepada sang Khaliq melalui shalat lail dan bacaan-bacaan Alquran.

Keluhuran budi pekerti Imam Hanafi tidak serta-merta membawanya dicintai oleh orang-orang di sekelilingnya. Ada saja orang yang berniat jahat kepadanya dan berusaha menganiayanya.

Menghadapi semua itu, Imam Hanafi tak pernah gentar. Ia berani menegakkan dan mempertahankan kebenaran. Imam Hanafi selalu berusaha mencegah orang-orang yang melakukan perbuatan mungkar.

Upaya itu bukan tanpa alasan. Ia berpandangan, kalau kemungkaran tidak dicegah, semua orang akan merasakan akibatnya. Tidak hanya orang yang berbuat kejahatan, tapi orang-orang baik yang ada di tempat itu.

Sikap ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW, ''Bumi ini bagaikan sebuah bahtera yang didiami oleh dua kelompok orang. Kelompok pertama terdiri atas orang-orang yang baik dan kelompok kedua terdiri atas orang-orang yang jahat. Kalau kelompok orang jahat ini mau merusak bahtera dan kelompok orang-orang baik tidak mencegahnya, seluruh penghuni bahtera akan binasa. Sebaliknya, jika kelompok yang baik mau mencegah, semuanya akan selamat.''

Keteguhan sikap dan keberanian mencegah yang mungkar benar-benar ia praktikkan. Imam Hanafi berkali-kali menolak tawaran untuk menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Komitmen yang demikian itu ia pegang teguh hingga menutup mata pada tahun 150 H di usia 70 tahun.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement