REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibnu al-Jazzar merupakan seorang penulis yang produktif dalam bidang kedokteran. Kitab-kitab yang ditulisnya begitu terkenal dan berpengaruh dalam dunia kedokteran Barat di abad pertengahan. Kitabnya al-Adwiya al-Mufrada (Treatise on Simple Drugs) telah diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, Latin dan Ibrani dan diterjemahkan selama berkali-kali.
Karyanya menjadi sangat populer setelah diterjemahkan oleh Constantine, seorang ilmuwan asal Afrika, dengan judul Liber de gradibus. Tak heran, jika kitab karya al-Jazzar itu menjadi begitu penting dalam dunia kedokteran Barat. Sejak mengenal kitab ini, dunia kedokteran Barat mulai mengenal pharmacopeia.
Karyanya yang lain adalah Tibb al-fuqara ' wa al-Masakin (Medicine for the Poor). Kitab karya sang dokter agung itu telah dianalisis oleh Ed S Catahier dan JacquaI-Micheau dalam bentuk artikel ilmiah. Karyanya al-Jazzar itu, kata Catahier, menjadi sebuah literatur yang populer khususnya selama abad pertengahan.
Rocha Pereira dalam karyanya Obras Medicas de Pedro Hispanokarya. mengatakan, karya Ibnu al-Jazzar ini juga dilirik oleh Petrus dari Spanyol, seorang dokter dan filsuf yang menjadi Paus dengan nama John XXI.
Karya Ibnu al-Jazzar lainnya paling berpengaruh adalah Zad al-musafir wa-qut al-hadir (Provisions for the Traveller and the Nourishment of the Settled). Kitab Zad al-Musafir merupakan karyanya yang terbesar. Yang saat itu, sebagian besar ditujukan masih dalam bentuk manuskrip (naskah).
Ullmann dalam karyanya "Neues zu den diaetetischen Schriften des Rufus yon Ephesos, menjelaskan bahwa karya sang dokter Muslim itu terdiri dari tujuh volume buku. Kitab ini bukanlah merupakan buku panduan bagi wisatawan, tetapi merupakan buku panduan medis yang sistematis, membahas berbagai penyakit dan perawatan "capite ad calcem" (dari kepala ke ujung kaki) dalam tulisan yang begitu singkat.
Karyanya itu berisi banyak kutipan yang berharga dari dokter dan filosof Yunani terkenal, seperti, Hippocrates, Aristotle, Rufus, Galen,Paulus dari Aegina, Palladios da n lainnya. Kitab yang berpengaruh itu mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani pada awal abad ke-11 M. Kitab ini didistribusikan secara luas.
Buku kedokteran yang ditulis al-Jazzar ini begitu popular di kalangan Yahudi. Buktinya, kitab itu diterjemahkan sebanyak tiga kali ke dalam bahasa Ibrani. Pertama dialihbahasakan oleh seorang penerjemah anonim dengan judul Ya'ir Nativ pada 124 M. Kedua, diterjemahkan Musa Ibnu Tibbon pada 1254 M bertajuk Zedatha-Derakhim. Ketiga dialihbahasakan Ben Abraham Ishak menjadi buku berjudul Zedah-la Orehim.
Seperti halnya kitab al-Adwiya al-Mufrada, kitab kedokteran berjudul Zad al-Musafir ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Latin oleh Constantine pada 1124 M, dengan judul Viaticum peregrinantis. Tak pelak lagi, karya Ibnu al-Jazzar pun menjadi salah satu buku referensi kedokteran yang sangat berpengaruh bagi peradaban Eropa di abad pertengahan.
Buku tentang demam dan penyakit seksual karya al-Jazzar juga telah diedit dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Karyanya tersebut diterjemehkan oleh Gerrit Bos dengan judul Ibn al-Jazzar on Sexual Diseases: A critical edition of "Zad al-musafir wa-qut al-hadir": Provisions for the Traveller and Nourishment for the Sedentary.
Buku tersebut juga sangat berpengaruh di Eropa. Pada abad ke-11 M, buku itu diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Pada abad ke-12 M, di Toledo, buku itu kemudian dieterjemahkan dari bahasa Arab ke bahasa Latin oleh seorang penerjemah Lombard.
"Setelah diterima ke dalam apa yang disebut Articella atau Ars medicinae, ringkasan yang dibuat dari buku medis (karya al-Jazzar), telah banyak digunakan di sekolah-sekolah medis (Salerno, Montpellier), dan di perguruan tinggi (Bologna, Paris,Oxford)," jelas Dugat dalam karyanya "Etudes sur le traitc de medecine d' Abou Dja'far A mad, intitule: Zad al-Mozafir.
Ibnu al-Jazzar juga menulis sebuah risalah dalam pengobatan sifat pelupa berjudul Risalah fi al-nisyan wa-'ilajih dan tips memperkuat daya ingat lewat Kitab al-Nisyan wa-uruq Taqwiyat al-Dhakira/./ Kedua karya al-jazzar itu telah diedit dan diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Hal itu diungkapkan oleh Gerrit Bos dalam karyanya Ibn al-Jazzar, Risala fi l-nisyan (Treatise on Forgetfulness).
Selain itu, dia juga membuat buku tentang penyakit gangguan tidur (sleep disorder). Dia juga menyusun sebuah risalah dalam kasus angka kematian. Dia juga menulis buku tentang pediatrik (ilmu kesehatan anak anak), demam, penyakit seksual, pengobatan bagi si miskin. Risalah ini diringkas oleh Gerrit Bos menjadi "Ibn al-Jazzar on Medicine for the Poor and Destitute", Journal of the American Oriental Society.
Dia juga menulis tentang terapeutik (nilai pengobatan), vaticum, coryza, penyakit perut, penyakit kusta, obat-obatan terpisah, obat-obatan campuran dan ini ditambahkan dalam bukunya dalam wilayah kelimuan lain, misalnya sejarah binatang dan literatur.
Ibnu al-Jazzar juga memiliki beberapa buku tentang geriatric medicine atau (ilmu kedokteran yang mempelajari tentang orang tua) dan kesehatan lansia (Kitab Tibb al-Mashayikh). Betapa besarnya sumbangsih al-Jazzar bagi pengembangan dunia kedokteran modern.