Senin 12 Aug 2019 18:59 WIB

Ugarit & Asal Mula Alfabet

Alfabet merupakan fondasi pengetahuan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Alfabet Fonetic
Foto: etsy.com
Alfabet Fonetic

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Alfabet merupakan fondasi pengetahuan. Tak heran, sebelum mengenyam pendidikan dasar, tak sedikit anak yang sudah diperkenalkan orang tuanya dengan alfabet. Namun, tahukah Anda asal mula konsep alfabet ini?

Saat disodori pertanyaan itu, bisa jadi yang pertama kali terlintas dalam benak Anda adalah salah satu negara Barat. Padahal, sejatinya alfabet berasal dari salah satu wilayah di negeri timur, yakni Suriah, tepatnya di kota kuno Ugarit.

Ugarit yang kini dikenal sebagai Ras Shamra memang tak banyak diketahui keberadaannya. Padahal, kota kuno yang terletak 16 kilometer dari pelabuhan utama Suriah merupakan tempat lahirnya alfabet, yang kini tak dapat dilepaskan dari setiap aspek kehidupan manusia.

Selama berabad-abad, Ugarit, yang sebelumnya merupakan ibu kota Kerajaan Siro- Kanaan (Fenisia) seakan hilang dalam sejarah. Ketika dibumihanguskan oleh orangorang Filistin yang merampok atau dikenal pula sebagai Orang Laut pada 1180 SM, kota itu terbengkalai dan tak berpenghuni selama berabad-abad. Kota yang kaya situs bersejarah ini pun perlahan-lahan tertutup tanah hingga semua jejak kota menghilang dan terlupakan.

Namun, nama Ugarit kembali muncul pa da 1928, saat seorang petani di wilayah itu secara tidak sengaja menemukan sepotong batu besar yang terkubur di dalam tanah. Dari penggalian yang dilakukan kemudian, rupa nya potongan batu besar itu merupakan sisasisa kejayaan Ugarit yang pada masa lalu per nah menjadi kota paling makmur di Timur Tengah, khususnya di bidang pertanian dan perdagangan.

Pembangunan berbagai jenis kapal dan industri membuat Ugarit menjadi pasar yang terkenal pada masa itu. Berbagai catatan se jarah dan pengaruh Ugarit serta kekayaannya mulai dicatat dalam ribuan tablet kuno yang disimpan di perpustakaan kota itu.

Perpustakaan itu baru ditemukan pada 1948. Pepustakaan Kerajaan Ugarit memiliki lebih dari 90 ruang dan enam halaman de ngan taman-taman kecil, pohon buah-buah an, dan kolam yang dihiasi bebatuan. Ada pula tungku untuk mengeringkan dokumen yang di tulis pada tablet tanah liat.

Kerajaan Ugarit juga memiliki sejumlah ruangan untuk menyimpan arsip dan perbendaharaan, serta kamar tidur dan bengkel kerja untuk para pengrajin yang terampil. Temuan ini juga menjadi gerbang terbu kanya sejarah kemakmuran warga Ugarit yang kebanyakan merupakan saudagar kaya raya. Mereka memiliki rumah mewah, leng kap dengan kamar mandi, halaman, sumur, dan ruang pemakaman. Kejayaan ini berbanding terbalik dengan kehidupan masyarakat Eropa yang kala itu masih hidup di tepi Zaman Batu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement