Jumat 09 Aug 2019 14:14 WIB

Benteng-Benteng Peninggalan Islam

Peradaban Islam di era kejayaan dikenal memiliki teknologi militer yang tangguh

Rep: Islam Digest Republika/ Red: Agung Sasongko
Benteng Aleppo di Suriah.
Foto:

Orang  Barat biasa menyebutnya, The Citadel of Saladin.  Menurut catatan sejarah, The Citadel dibangun oleh panglima perang Muslim terkemuka bernama Salahudin Al-Ayubi dari Dinasti Ayubiyah pada 1170 M.  Benteng Salahudin dibangun di atas bukit Muqatam yang terletak di antara kota Kairo dan Fustat, Mesir.

Karena letaknya di atas bukit, setiap orang yang datang ke Citadel bisa menikmati keindahan pemandangan seluruh penjuru kota Kairo. Bahkan,  Piramida dan Giza peninggalan raja-raja Mesir pun bisa terlihat dari Benteng Salahudin.

Salahudin membangun Citadel sebagai tempat latihan militer serta melindungi Mesir dari serangan Pasukan Salib. Kala itu, memang tengah berkobar Perang Salib. Salahudin pun berinisiatif untuk membangun benteng pertahanan untuk membendung serangan tentara Perang Salib yang berusaha menguasai kembali Yerusalem -- “Tanah yang dijanjikan Tuhan” dari kekuasaan orang-orang Muslim.

Perang Salib juga dipicu ambisi Kekaisaran Bizantium untuk melawan ekspansi Dinasti Seljuk yang beragama Islam ke Anatolia. Pada masa kekuasaan Kekhalifahan Turki Usmani, Citadel juga sempat menjadi tempat bermukim dan berlindung Raja Muda Turki. Dia juga membawa pasukannya untuk bertahan di benteng tersebut selama masa Perang Salib.

Benteng peninggalan Sang Panglima Perang Agung Salahudin al- Ayubi -- itu sempat dilupakan dan tidak terurus hingga pada masa kekuasaan Dinasti Mamluk. Namun pada abad ke-14 M, Citadel yang telah berjasa melindungi Mesir dari Pasukan Salib mulai diperhatikan dan dirawat.

Bahkan Sultan El-Nasser Mohamed mulai membangun sejumlah bangunan-bangunan lain di sekitar benteng tersebut seperti Masjid. Saat ini,  Citadel juga menjadi tempat latihan militer Mesir .

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement