Kamis 08 Aug 2019 16:46 WIB

Mengenal Imam An-Nasa’i, Figur Ulama Hadis Sejati

Belum genap 15 tahun usianya, an-Nasa'i sudah mengembara ke berbagai wilayah Islam

Oase (ilustrasi)
Foto: Wordpress.com
Oase (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Imam an-Nasa'i yang memiliki nama lengkap Abu Abdirrahman Ahmad bin Syuaib bin Ali bin Bahar bin Sinan bin Dinar an-Nasa'i adalah seorang ulama hadis terkenal.

Kitabnya termasuk kitab hadis yang enam, yaitu Bukhari, Muslim, Abu Daud, Ibnu Majah, Tirmidzi, dan Nasa'i. Keenam kitab hadis ini dikenal karena ketinggian sumber periwayatannya (sanad) maupun kandungan beritanya (matan).

Dilahirkan di satu desa yang bernama Nasa' di daerah Khurasan pada 215 H, an-Nasa'i tumbuh dan berkembang di desa kelahirannya. Ia menghafal Alquran di madrasah yang ada di Nasa'. Imam an-Nasa'i juga banyak menyerap berbagai disiplin ilmu keagamaan dari para ulama di daerahnya.

Saat remaja, seiring dengan peningkatan kapasitas intelektualnya, an-Nasa'i mulai gemar melakukan lawatan ilmiah ke berbagai penjuru dunia guna memburu ilmu-ilmu keagamaan, terutama disiplin ilmu hadis.

Belum genap 15 tahun usianya, an-Nasa'i sudah mengembara ke berbagai wilayah Islam, seperti Mesir, Hijaz, Irak, Syam, Khurasan, dan wilayah Jazirah Arab lainnya. Kemampuan intelektual Imam an-Nasai menjadi kian matang dalam masa pengembaraannya.

Dalam masa pengembaraannya ini, ia banyak mempelajari ilmu hadis dari kalangan ulama ahli hadis ternama. Para gurunya tercatat, antara lain, Qutaibah bin Sa`id, Ishaq bin Ibrahim, Ishaq bin Rahawaih, al-Harits bin Miskin, Ali bin Kasyram, Imam Abu Dawud (penyusun Sunan Abi Dawud), serta Imam Abu Isa al-Tirmidzi (penyusun al-Jami`/Sunan al-Tirmidzi).

Seperti para pendahulunya Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Abu Daud, dan Imam Tirmidzi, Imam an-Nasa'i juga tercatat mempunyai banyak murid. Di antara murid-murid yang setia mendengarkan fatwa-fatwa dan ceramah-ceramahnya adalah Abu al-Qasim al-Thabarani (pengarang tiga buku kitab Mu'jam), Abu Ja'far al-Thahawi, al-Hasan bin al-Khadir al-Suyuti, Muhammad bin Muawiyah bin al-Ahmar al-Andalusi, Abu Nashr al-Dalaby, dan Abu Bakr bin Ahmad al-Sunni. Nama yang disebut terakhir, di samping sebagai murid juga tercatat sebagai penyambung lidah Imam an-Nasa'i dalam meriwayatkan kitab Sunan an-Nasa'i.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement