REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Baitul Wakaf sebagai lembaga yang konsen menghimpun dan mengembangkan dana wakaf di bawah naungan Laznas Baitul Maal Hidayatullah (BMH) terus melakukan upaya mendekatkan wakaf kepada masyarakat. Di antaranya dengan membuka layanan kemudahan berwakaf.
"Baitul Wakaf senantiasa berupaya memudahkan umat Islam yang ingin berwakaf. Kini wakaf sudah sama dengan bermain media sosial," ungkap Direktur Baitul Wakaf, Rama Wijaya kala menjelaskan perihal Baitul Wakaf dalam Studium General Aksi Wakaf di Aula Pesantren Hidayatullah Depok, Jawa Barat, Ahad (4/8).
Ia menyebutkan, Baitul Wakaf sudah bekerja sama dengan beberapa perbankan syariah dan lembaga fintech populer di Indonesia.
"Baitul Wakaf telah membuka kerja sama dengan beberapa perbankan syariah, seperti CIMB Niaga Syariah, BNI Syariah, Bank Mega Syariah, serta sedang proses dengan Bank Mandiri Syariah. Di sana ada kemudahan layanan berwakaf melalui mobile banking, QR code, aplikasi wakaf dan ATM. Selain itu, masyarakat juga bisa berwakaf melalui fitur fintech seperti Fintech Amanna, Link Aja, Ovo, Go Pay, dan dompet digital Dana," urai Rama dalam rilis yang diterima Republika.co,id, Senin (5/8).
Baitul Wakaf dan Laznas BMH menggelar Studium General Aksi Wakaf di Aula Pesantren Hidayatullah Depok, Ahad (4/8).
Rama mengungkapkan, saat ini Baitul Wakaf sedang menjalankan program minimarket wakaf, perkebunan dan pertanian, sekolah, dan rumah sakit.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Direktur BMH, Supendi menjelaskan, semua itu dilakukan agar edukasi dan sosialisasi wakaf dapat berjalan masif. Sehingga, kesadaran umat untuk terlibat dalam wakaf semakin tinggi.
"Semua layanan kemudahan berwakaf ini merupakan komitmen dari Baitul Wakaf dalam mengoptimalkan pencapaian potensi wakaf di Indonesia yang begitu besar. Dengan demikian, masyarakat, siapapun dia, dapat terlibat dalam program-program wakaf Baitul Wakaf semudah bermain media sosial," paparnya.