REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo bakal memiliki makna yang sangat penting dalam memperkuat peran Muhammadiyah di tataran internasional.
Muktamar ini akan memastikan langkah-langkah strategis dalam rangka memperkuat internasionalisasi serta globalisasi Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Tanah Air.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah Dr H Tafsir MAg mengungkapkan, mengenai isu-isu utama yang akan dibawa ke muktamar ke-48 memang masih akan digodog oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah.
Tetapi setelah soft launching muktamar ke-48 yang sudah dilaksanakan di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), akan digelar serangkaian kegiatan pendukung.
Seperti seminar maupun workshop untuk ‘membakar’ isu-isu yang akan dibawa di arena muktamar, walaupun tetap mengacu kepada kerangka tema yang sudah dibangun.
“Isunya memang belum diangkat, tetapi tema muktamarnya kan sudah disepakati, Memajukan Indonesia Mencerahkan Semesta," ungkapnya kepada Republika, Jumat (2/8).
Tafsir menjelaskan, 'memajukan Indonesia' itu bagian dari komitmen Muhammadiyah yang tidak pernah berhenti--dari awal berdiri sampai dengan hari ini--dalam membangun paham Islam yang berkemajuan.
Karena Muhammadiyah itu didirikan untuk dua hal, yang pertama untuk memajukan umat Islam dan yang kedua untuk memajukan bangsa Indonesia.
Tetapi seiring dengan perkembangan era dan tuntutan global, Muhammadiyah ini tidak hanya akan berkutat di negeri sendiri, tetapi juga harus bisa berkhidmat bagi masyarakat yang lebih luas lagi.
Sehingga harus ada upaya-upaya untuk mewujudkan internasionalisasi Muhammadiyah agar kemaslahatannya bisa bermanfaat bagi umat yang lebih luas lagi.
Maka sekarang sudah terbentuk Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah di berbagai negara di belahan dunia ini. “Inilah yang menjadi bagian dari tema mencerahkan semesta, melalui internasionalisasi maupun globalisasi peran Muhammadiyah,” katanya.
Oleh karena itu, kata Tafsir, infrastruktur untuk mendukung langkah-langkah internasionalisasi Muhammadiyah pun juga sudah dibangun dan disiapkan. Hal ini diwujudkan, antara lain dengan terus menyiapkan dan melakukan pembentukan cabang- cabang Muhammadiyah yang ada di seluruh dunia.
Selain itu, Muhammadiyah ini tidak cukup hanya dengan berdiri pada organisasinya saja, tetapi juga harus ada aksi nyata atau amal nyatanya kepada umat. Maka sekarang ini juga sudah mulai dibangun serta dirintis amal-amal usaha Muhammadiyah yang ada di berbagai negara tersebut.
Misalnya saja di Melbourne, Australia, Muhammadiyah juga sedang membangun lembaga pendidikan di negara tersebut, atau di negeri jiran Malaysia, juga akan berdiri bangunan universitas Muhammadiyah.
Demikian juga di Arab Saudi termasuk di negara-negara yang ada di Timur Tengah lainnya, juga akan dirintis lembaga-lembaga pendidikan Muhammadiyah. Beberapa negara lainnya bahkan juga sudah ada yang mengajak Muhammadiyah untuk mendirikan rumah sakit, terutama dari negara-negara di Benua Afrika.
Semua itu merupakan bagian dari cita-cita Muhmmadiyah dalam mencerahkan semesta. "Jadi itu menjadi beberapa gambaran isu yang mengacu pada tema dari muktamar ke-48 nanti," ujarnya.
Tetapi, lanjut Tafsir, detilnya setelah soft launching, Muhammadiyah akan menggelar berbagai kegiatan roadshow, kajian ilmiah serta seminar dari kampus ke kampus.
Hal ini dimaksudkan untuk mengeksplorasi persoalan apa pun, baik yang berskala regional maupun internasional, yang akan diangkat di Muktamar ke-48 Muhammadiyah di Solo, nanti.
Pada pekan ini, sudah digelar Seminar Internasional yang menghadirkan narasumber dari berbagai negara, termasuk utusan-utusan pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah dari berbagai negara,
“Dari seminar inilah nantinya isu-isu yang telah disepakati akan digodok, dipertajam, diformulasikan, dan disimpulkan untuk menjadi isu-isu yang akan dibahas di arena muktamar ke-48 tersebut,” katanya.