Kamis 01 Aug 2019 18:33 WIB

NU Care-Lazisnu dan Lembaga Sosial Bosnia Jajaki Kerja Sama

Lembaga sosial itu bernama MFS-EMMAUS

Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat beserta delegasi lain dari PBNU yang mendampingi Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ke Bosnia baru-baru ini,
Foto: Dok NU Care-Lazisnu
Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat beserta delegasi lain dari PBNU yang mendampingi Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ke Bosnia baru-baru ini,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kunjungan Ketua NU Care-LAZISNU, Achmad Sudrajat beserta delegasi lain dari PBNU yang mendampingi Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar ke Bosnia baru-baru ini, dimanfaatkan untuk mengunjungi lembaga sosial Medunarodni Forum Solidarnosti (MFS)-EMMAUS di Distrik Doboj Istok (Doboj Timur), yang dapat ditempuh sekitar 4 jam dari Ibu Kota Bosnia, Sarajevo.

"Daerah ini memiliki geografis berupa pegunungan yang indah dan bersih seperti di Kabupaten Malang kalau di Indonesia," kata Ajat, biasa disapa, melalui pesan WhatsApp, Rabu (31/07).

Ajat mengungkapkan, pertemuan dengan lembaga sosial di Bosnia tersebut dimaksudkan untuk membahas kemungkinan kerja sama antara MFS-EMMAUS dan NU Care-LAZISNU.

"Saat berkunjung ke MFS-EMMAUS, delegasi dari PBNU dihantarkan untuk meninjau proyek sosial MFS-EMMAUS, diantaranya house of care, pabrik yogurt dan guest house milik MFS. Kami juga berkunjung ke sebuah pesantren di Distrik Tuzla, dengan waktu tempuh 6 jam dari Sarajevo," paparnya.

Pesantren itu, kata Ajat, didirikan pada tahun 1625. Kunjungan ke pesantren tersebut, lanjut Ajat, juga dalam rangka menjalin kerja sama salah satunya untuk kemungkinan diadakannya exchange program antara NU Care-LAZISNU dengan pesantren tersebut.

"Di sela perjalanan kembali dari Tuzla menuju Sarajevo, delegasi berkesempatan ziarah ke pemakaman massal di Srebrenica," ucap Ajat.

Ajat mengungkapkan, tempat tersebut memiliki sejarah tersendiri yang disebut sebagai Genoside Srebrenica.

"Di tempat inilah sekitar 25 ribu orang warga Srebrenica, Bosnia yang mayoritas muslim dibantai oleh pasukan Serbia dalam perang saudara tahun 1992 hingga 1995," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement