Kamis 01 Aug 2019 10:20 WIB

Konsisten dalam Beramal

Amalan yang paling disukai Allah ialah yang dikerjakan secara konsisten

Seorang jamaah melaksanakan Shalat sunah didalam masjid Jammi Annawier, Pekojan, Jakarta Barat, Selasa (13/3). (Republika/Agung Supriyanto)
Seorang jamaah melaksanakan Shalat sunah didalam masjid Jammi Annawier, Pekojan, Jakarta Barat, Selasa (13/3). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Achmad Satori Ismail

Dari Aisyah RA, ia berkata bahwa sesungguhnya Nabi SAW masuk rumah Aisyah. Pada saat itu, ada seorang perempuan di samping Aisyah. Rasulullah SAW pun bertanya kepada istrinya itu, ''Siapakah dia?''

Baca Juga

Aisyah menjawab, ''Ini adalah Si Fulanah yang terkenal shalatnya.''

Nabi bersabda, ''Wahai Fulanah, beramallah sesuai kemampuanmu. Demi Allah Dia tidak akan jemu untuk menerima amalmu, sehingga kamu sendirilah yang merasa jemu. Sesungguhnya amalan yang paling disukai Allah yaitu yang dikerjakan secara terus-menerus (konsisten).'' (HR Bukhari dan Muslim).

Hadits di atas menggambarkan, Islam tidak menyukai orang yang berlebihan dalam hal apa saja. Jangankan dalam hal yang berkaitan dengan masalah duniawi, sampai dalam hal ibadahpun tidak diperkenankan untuk berlebihan.

Alquran diturunkan bukanlah untuk kesengsaraan tapi untuk membahagiakan manusia. Berlebihan dalam ibadah akan membuat kita sengsara dan orang lain pun bisa sengsara karena hak-hak mereka terabaikan.

Islam adalah agama mudah dan moderat serta agama yang memperhatikan keseimbangan antara semua aspek kehidupan manusia. Seorang muslim tidak boleh puasa sepanjang tahun dan shalat sepanjang malam terus menerus sehingga mengabaikan kewajiban lainnya seperti terhadap keluarga, terhadap diri, dan masyarakat.

Kita dituntut untuk selalu konsisten dalam melaksanakan ibadah kita tanpa harus memforsir segala kemampuan.

Anas RA meriwayatkan Nabi SAW masuk masjid dan menemukan tali yang terpasang memanjang antara dua tiang. Beliau lantas bertanya, ''Tali apakah ini?''

Para sahabat menjawab, ''Zainab yang memasangnya, dan tali ini dipergunakan sebagai pegangan bila terasa capai dalam shalatnya.''

Nabi SAW bersabda, ''Lepaskan tali itu, jika di antara kalian shalat, maka shalatlah dalam keadaan segar dan bila merasa capai, tidurlah.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Rasululah SAW pernah memberi nasihat kepada sahabat, ''Sesungguhnya agama itu mudah, dan siapa saja yang mempersulit agama maka ia akan kalah. Oleh karena itu sedang-sedanglah, dekatkanlah diri kalian kepada Allah SWT dan bersuka hatilah kalian serta pergunakanlah waktu pagi, sore, serta sedikit di waktu malam untuk mendekatkan diri. '' (HR Bukhari).

Konsisten dalam beramal diperintahkan dalam Islam karena beberapa alasan.

Pertama, Allah SWT mencintai amalan yang dilakukan secara konsisten walaupun sedikit. Dalam sebuah hadits dinyatakan, ''Sebaik-baik amal adalah yang dilakukan secara konsisten walapun sedikit. Allah SWT kurang menyukai orang yang tahajud suatu malam tetapi pada malam berikutnya tidak tahajud karena tidak konsisten.''

Kedua, konsisten dalam beramal akan memudahkan seseorang untuk mencapai garis finish kemenangan.

Ketiga, memudahkan seseorang untuk beramal secara rutin sehingga tidak merasa kesulitan untuk mengerjakannya dan tidak gampang lupa.

Keempat, konsisten dalam beramal walaupun sedikit, mendorong untuk berhemat dalam ibadah dan tidak mengabaikan kewajiban-kewajiban lainnya.

Kelima, konsisten dengan amalan rutin akan membuat seseorang bersemangat terus dengan variasi amalannya.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement