Jumat 26 Jul 2019 11:45 WIB

Kakak Beradik Anak Kondektur Ini Hafiz Alquran

Kakak beradik ini rela merantau ke Jakarta untuk menjadi hafiz Alquran

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Hasanul Rizqa
Rahma dan Dinda, kakak beradik anak dari kondektur dan tukang sayur yang menjadi penghafal Alquran di Rumah Tahfizh Center (RTC) PPPA Daarul Qur’an.
Foto: Dok PPPA Daarul Qur’an
Rahma dan Dinda, kakak beradik anak dari kondektur dan tukang sayur yang menjadi penghafal Alquran di Rumah Tahfizh Center (RTC) PPPA Daarul Qur’an.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sangat beruntung orang tua yang memiliki anak penghafal Alquran. Sebab, mereka dapat dikatakan berhasil membuat buah hati mereka terpaut hatinya pada Alquran sejak dini.

Di antara orang tua yang beruntung itu adalah pasangan yang sehari-hari bekerja sebagai seorang kondektur dan tukang sayur. Mereka orang tua dari kakak beradik Rahma dan Dinda.

Baca Juga

Nama lengkap anak mereka, Adelia Rahma Sari (16) dan Adinda Salsabila Aisyah (12). Kakak beradik ini mempunyai semangat yang tinggi menghafal Kalam-Nya. Mereka terus berupaya membahagiakan orang tua dengan jalan hadiah berupa hafalan Alquran 30 juz.

Ayah mereka setiap hari bekerja sebagai kondektur angkutan kota di Kudus, Jawa Tengah. Sementara itu, ibu mereka berjualan sayuran secara keliling.

“Bapak sudah lama bekerja jadi kondektur bus antarkota, tapi jarang bekerja, biasanya juga bantu ibu di rumah untuk masak. Kalau ibu, jadi pedagang sayur keliling, terus ngontrak warung untuk jualan nasi,” papar sang kakak, Rahma, Jumat (26/7).

Di mata Rahma, perjuangan ayah dan ibunya sangat luar biasa. Dia mengingat penuh hari saat sang ibu yang bernama Sukminah bekerja dari dari pagi hingga pagi lagi.

“Ibu mulai jualan keliling dari pukul 06.00 pagi sampai pukul 13.00 siang menggunakan motor. Terus lanjut pukul 21.00 malam sampai pukul 05.00 pagi jualan nasi di warung. Istirahat hanya siang dan sore itu saja,” tutur dia.

Rahma dan Dinda bertekad menjadi penghafal Alquran. Bagi mereka, inilah antara lain wujud bakti kepada ayah dan ibu. Orang tuanya pun selalu membimbing mereka agar menjadi ahlul Qur'an. Rahma dan Dinda berusaha mencari tempat yang tepat untuk mewujudkan cita-cita tersebut.

 

Merantau ke Jakarta

Rahma dan Dinda rela merantau ke Jakarta untuk mewujudkan cita-cita menjadi hafizah. Keduanya sangat bersyukur diterima di Rumah Tahfizh Center (RTC) PPPA Daarul Qur’an. Kini, keduanya sedang menghafal Alquran di Rumah Tahfizh Khansa Faizah Hafizhah.

Rahma mengenang, saat pertama kali tiba, rasa nyaman langsung dirasakan. Tak ada keraguan. Yang ada hanya optimisme menghafal Alquran 30 juz.

Kini, setelah satu tahun berada di sana, 14 juz telah dihafal Rahma. “Saya sangat senang dan ingin terus menjaga serta menambah hafalannya. Apalagi sekarang saya ditemani adik saya,” kata Rahma.

Adiknya, Dinda, berada satu kamar dengannya di rumah tahfiz ini. Dinda baru satu bulan berada di rumah tahfizh tersebut, tetapi telah menghafalkan juz 30 dan berbagai surat pilihan. Gadis kalem yang murah senyum itu memiliki keinginan menghafalkan Alquran, tidak kalah dari kakaknya.

“Semoga kami dapat menyelesaikan hafalan Alquran bersama di rumah tahfizh. Sehingga pulang ke rumah dengan bekal 30 juz kami bisa memberikan hadiah terbaik untuk ayah dan ibu,” ujar Rahma dan Dinda menyampaikan harapan besarnya itu.

Rumah Tahfizh Center (RTC) PPPA Daarul Qur’an pun ingin selalu mencetuskan anak-anak muda penghafal Alquran terbaik. Mereka tidak hanya sekedar menghafal Alquran, mereka juga dipastikan mengaplikasikan ajaran dalam Alquran ke kehidupan sehari-hari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement