REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perkembangan dunia kerja kini semakin menggembirakan khususnya pada kepedulian terhadap ibu dan anak. Faktor kantor yang ramah terhadap ibu dan anak kini menjadi salah satu alasan bagi wanita karir untuk memilih tempat kerja.
Kenyamanan dan ketenangan dalam bekerja sebagai dampak dari kantor yang ramah terhadap ibu dan anak mendorong karyawan untuk optimal bekerja dan tentunya loyalitas kepada perusahaan meningkat.
Faktor-faktor inilah yang disadari oleh Dompet Dhuafa Pendidikan, sebuah lembaga yang mengelola dana umat di bidang pendidikan untuk memberikan kenyamanan dan keramahan bagi ibu dan anak. Manajer Strategic Partnership Dompet Dhuafa Pendidikan, Aza El Munadiyan, mengatakan DD Pendidikan ingin meneguhkan komitmen sebagai kantor ramah ibu dan anak.
"DD Pendidikan ingin memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi karyawannya dalam bekerja khususnya bagi ibu dan anak," katanya dalam siaran pers.
Beragam fasilitas disediakan untuk mendukung hal tersebut mulai dari ruang khusus menyusui lengkap dengan kulkas tempat menyimpan air susu ibu (ASI), penitipan anak, taman bermain, PAUD dan Taman Kanak-Kanak, pojok bermain dan perpustakaan anak.
"Selain fasilitas langsung yang terkait dengan ibu dan anak, masih ada fasilitas yang bisa dipergunakan oleh pria maupun wanita seperti lapangan bulu tangkis, lapangan basket, tenis meja, futsal dan lapangan bola," jelas Aza.
Selain itu disediakan fasilitas masjid, rumah sakit untuk cek kesehatan ibu dan anak serta kondisi gawat darurat. Sebagai lembaga di bidang pendidikan, DD Pendidikan ingin memberikan contoh bagi masyarakat bahwa bekerja, mengurus dan mendidik anak bukanlah hal yang harus dipertentangkan namun bisa disinergikan antara keduanya.
"Orangtua sibuk bekerja, dengan fasilitas yang diberikan lembaga, orangtua bisa mengamati anak-anaknya dari dekat dan memastikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya," papar Aza.
DD Pendidikan merupakan organ pendidikan Dompet Dhuafa yang berfokus menyelenggarakan model pendidikan berkualitas bagi masyarakat marjinal mulai pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
