Rabu 03 Jul 2019 05:05 WIB

Pemantapan Tauhid Fondasi Utama Lapang Dada

Tauhid tak sekadar di lisan

Takwa (ilustrasi).
Foto:

Inilah poin utama, kata al-Qarni, yang menjadi faktor mendasar kelapangan hati, yaitu tauhid. Mengesakan Allah SWT dalam keyakinan dan perbuatan. Dia yang paling berhak disembah dan kepada-Nya lah umat manusia meminta. Pemberi hidayah, rezeki, dan kesembuhan bagi mereka yang sakit. 

Tauhid yang sama, sebut Ibnu Abbas, seperti dinukilkan di Shahih al-Bukhari yang ditekankan Nabi Ibrahim AS, sewaktu dilemparkan ke kobaran api. Ibrahim berkata, “Hasbunallah wani'ma al-wakil (cukuplah Allah sebagai penolong dan penyelematan).” Api yang semula panas membara seketika menjelma bak salju nan dingin seizin Allah. 

Bertauhid tak sekadar di lisan. Mesti ditopang dengan pengesaan-Nya di tiap tindakan, ucapan, dan sikap. Ingin lapang dada, tetapi perilaku tak mencerminkan tauhid. Kerap berdusta, berbuat lalim, mengambil hak orang lain. Bukannya lapang dada yang diterima, malah kesedihan dan kesusahan yang akan datang. 

Faktor kedua, kata al-Qarni, bergaullah dengan orang-orang saleh. Saat berkumpul, mereka akan mengingat Allah. Ini berbeda dengan kebiasaan kalangan fasik. Perkumpulan yang mereka langsungkan kerap melalaikan-Nya. “Laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah. Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS al-Ahzab [33]: 35). 

Berzikir, mengingat Allah dalam situasi dan kondisi apa pun, membawa ketenangan batin dan ketenteraman jiwa. Bahkan, akan membuat hati bergetar hingga tak kuasa bertindak secuil maksiat apa pun. 

Lihatlah, sewaktu Umar bin Khatab mendengar surah as-Shaffat ayat 26, ia berdiri lalu membuang tongkatnya dan berbaring di atas tanah. Sang Khalifah pun lantas diangkat ke rumahnya dan tetap dalam kondisi terbaring, sampai sakit sebulan efek meresapi ayat di atas.

Ketiga, papar al-Qarni, terima ketetapan dan takdir Allah SWT. Apa pun masalah yang Anda hadapi bukan untuk memojokkan dan menyudutkan Anda. Dan, apa pun kesalahan yang Anda lakukan, bukan berarti Anda telah terjatuh 100 persen. 

Seberapa pun banyaknya harta yang Anda sedekahkan, ingkar terhadap qadha dan qadar maka hanya akan sia-sia. Dan ketahuilah, pemicu lapangnya dada Anda ditentukan pada sejauh mana Anda percaya terhadap keputusan dan ketetapan Allah. “Sesungguhnya, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran.” (QS al-Qamar [54]: 49).

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement