Selasa 02 Jul 2019 08:30 WIB

Al-Azhar Mulai Himpun Dana Pembangunan RS Indonesia Hebron

Al-Azhar menggerakkan mesin fundraisingnya untuk membantu RS Indonesia-Hebron.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nashih Nashrullah
Suasana di sebuah rumah sakit (ilustrasi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Suasana di sebuah rumah sakit (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lazis Al-Azhar Peduli Umat sudah mulai menghimpun dana untuk membantu proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. Sebelumnya Islamic Dakwah Fund Majelis Ulama Indonesia (IDF MUI) bersama lima lembaga filantropi termasuk Lazis Al-Azhar bekerjasama membantu proyek pembangunan RS tersebut.

Direktur Eksekutif Lazis Al-Azhar, Agus Nafi, menyampaikan MUI mengajak Lazis Al-Azhar sebagai lembaga filantropi untuk bersama-sama membantu proyek pembangunan RS Indonesia-Hebron. Maka Lazis Al-Azhar mencoba melakukan sosialisasi ke publik terkait proyek sosial tersebut. 

Baca Juga

"Terkait dengan kegiatan sosialisasi ke publik dan fundraising (penggalangan dana juga), apa yang kami bisa mesin fundraising kami gerakkan semaksimal mungkin," kata Agus kepada Republika.co.id, Senin (1/7).

Dia mengatakan, Lazis Al-Azhar sudah mensosialisasikan proyek sosial tersebut kepada donatur di lingkungan Masjid Al-Azhar, keluarga besar Al-Azhar dan para muzaki Al-Azhar. Mesin-mesin fundraising telah digerakan untuk membantu proyek sosial membangun RS Indonesia-Hebron. Mengenai hasilnya biar Allah SWT yang menentukan.  

Sebagaimana diketahui, lima lembaga filantropi yang mendukung pembangunan RS Indonesia-Hebron di antaranya Baznas, Dompet Dhuafa, LazisMu, LazisNU dan Lazis Al-Azhar Peduli Umat. Sebelumnya mereka bersama IDF MUI telah melakukan penandatanganan nota kesepakatan di Hotel Grand Cempaka pada 2 Mei 2019. 

Setelah penandatanganan nota kesepahaman tersebut, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi menyampaikan, pembangunan RS Indonesia-Hebron membutuhkan biaya sekitar Rp 85 miliar. MUI berharap RS Indonesia-Hebron akan banyak membantu masyarakat Palestina yang mengalami trauma. 

"RS tersebut akan bisa merawat masyarakat yang mengalami trauma akibat konflik yang berkepanjangan di Palestina," jelasnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement