REPUBLIKA.CO.ID, PALU— Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah terus memperjuangkan tokoh pendiri Alkhairaat Habib Sayyid Idrus Bin Salim al-Djufrie atau ‘Guru Tua’ agar dapat ditetapkan sebagai pahlawan nasional.
"Saya melibatkan para pihak termasuk di pemerintahan pusat, tentu untuk mendorong dan memperjuangkan Guru Tua sebagai pahlawan nasional," ucap Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Mohammad Hidayat Lamakarate, di Palu, Jumat (14/l6).
Guru Tua pernah mendapat penghargaan Bintang Maha Putra dari negara, atas perjuangan dan pengabdiannya terhadap bangsa dan negara.
"Nah, apakah ada peluang setelah mendapat penghargaan Bintang Maha Putra itu ?, atau ada hal-hal yang harus di tambahkan atau di lengkapi untuk memenuhi syarat sebagai pahlawan nasional," ujarnya.
Hidayat mengatakan akan mencari semua berkas-berkas tersebut. Jika semua dokumen telah dia temukan, maka akan dia serahkan kepada Kementerian Sosial.
"Saya juga akan melibatkan Dinas Sosial, Gubernur Sulteng Longki Djanggoka juga mendukung penuh usulan Guru Tua pahlawan nasional," ucapnya.
Data mengenai Guru Tua telah ada di Pemerintah, namun sebut Hidayat, dia akan menanyakan kepada Kementerian Sosial, apa yang masih kurang. Hal itu agar segera dipenuhi.
"Harus disebutkan apa yang harus kami lengkapi, supaya jangan sampai kami berjuang, tapi ternyata ada hak yang sangat prinsip yang menyebabkan itu tidak terjadi," kata dia berharap.