Jumat 07 Jun 2019 14:55 WIB

Kisah Nabi Ibrahim AS dan Empat Ekor Burung

Kisah Nabi Ibrahim dan empat burung disebutkan dalam Alquran

Burung terbang (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Burung terbang (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Empat ekor burung dilatih oleh sang tuan. Acap kali dipanggil, mereka akan segera mendatangi “pelatihnya” itu meski lokasinya amat jauh. Burung-burung tersebut sangat jinak dan menuruti setiap panggilannya. 

Namun, suatu hari sang tuan menebas burung itu satu per satu. Tak hanya dibunuh, burung-burung cantik tersebut juga dicincang hingga tubuh mereka terpotong-potong menjadi banyak bagian.

Si pemilik burung itu pun mencampur adukan potongan-potongan tubuh hewan peliharaannya. Ia lalu menaiki bukit kemudian menaruh seperempat bagian cacahan daging. Kemudian menuju bukit lain dan melakukan hal sama. Demikian seterusnya hingga empat bukit.

Pria itu pun kemudian turun dari bukit dan berjalan menjauh. Seakan tak pernah mencincang hewan yang sudah dipelihara dan dilatih tersebut, ia pun kemudian memanggil mereka dengan seruan dan tepukan. Tak lama hewan-hewan yang sudah mati itu mendatanginya dengan kondisi utuh dan hidup. Menakjubkan! Padahal, empat burung itu telah dibunuh, bahkan dicacah. Potongan tubuh mereka pun bahkan dipisah-pisah jauh. Namun, keempatnya hidup kembali.

Pemilik empat burung itu bukan lain sang nabiyullah yang hanif, Ibrahim ’alaihis salam. Apa yang dikerjakannya bukan tanpa arti. Bermula ketika bapak agama samawi tersebut melihat bangkai hewan hingga tinggal tulang belulang. Ibrahim yang tengah mencari ketauhidan pun bertanya-tanya, bagaimana Allah menghidupkan kembali bangkai dan jazad yang telah mati.

Ibrahim pun berseru meminta kepada Allah, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati,” katanya. Allah pun berfirman, “Belum yakinkah kamu?”

Ibrahim pun menjawab, “Aku telah meyakinkannya, akan tetapi agar hatiku tetap mantap (dengan imanku),” ujarnya. Allah pun kemudian memerintahkan apa yang dilakukan Ibrahim tersebut. Allah berfirman, “Kalau demikian tujuanmu, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka. Niscaya mereka datang kepadamu dengan segera,” firman Allah.

 Nabi Ibrahim pun segera melaksanakan panduan Allah. Dia melatih empat ekor burung hingga jinak. Kemudian, melakukan seperti yang dikisahkan tadi. Saat memanggil burung-burung yang telah menjadi bangkai, Ibrahim pun takjub bukan main. Hanya dengan “kun” (jadilah), Allah menghidupkan kembali empat burung yang telah mati, dicacah, bahkan dipisahkan bangkai tubuhnya. Maka, yakinlah Nabi Ibrahim bahwa Allah Mahakuasa, mudah bagi Allah menciptakan dan menghidupkan kembali.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement