Senin 03 Jun 2019 15:40 WIB

Sidang Isbat Didahului Pemaparan Tim Rukyatul Hilal

Usai pemaparan, sidang isbat dimulai pukul 18.15 WIB.

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Friska Yolanda
Pemantauan hilal di atas masjid Al-Musariin,Basmol, Jakarta, Ahad (5/5).
Foto: Prayogi/Republika
Pemantauan hilal di atas masjid Al-Musariin,Basmol, Jakarta, Ahad (5/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Muhammadiyah Amin mengatakan Kementerian Agama akan melaksanakan sidang Isbat untuk menentukan 1 Syawal 1440 Hijriah dan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 2019. Sidang Isbat itu akan dilaksanakan hari ini, Senin, 3 Juni 2019, di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin Nomor 6, Jakarta Pusat.

"Iya betul, rangkaiannya dimulai pukul 17.00 WIB dengan pemaparan posisi hilal, jeda kemudian untuk berbuka puasa bersama. Nantinya pukul 18.15 WIB mulai sidang Isbat," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Muhammadiyah Amin, saat dihubungi Republika.co.id, Senin (3/6).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sidang Isbat penentuan awal Syawal 1440 Hijriah menunggu hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia. Penelitian posisi hilal akan dilaksanakan oleh kantor wilayah Kementerian Agama dan Kemenag kabupaten, kota, serta bekerja sama dengan peradilan agama dan ormas Islam serta instansi lain setempat. Kemenag akan menunggu laporan rukyatul hilal dari 105 titik di seluruh Indonesia. 

"Hasil rukyatul hilal di seluruh Indonesia melalui pesan singkat yang diterima dan data hisab posisi hilal awal Syawal 1440 H akan dimusyawarahkan dalam sidang Isbat yang akan dilakukan secara tertutup untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Syawal 1440 H," katanya.

Menurut Amin, sidang Isbat akan dihadiri para duta besar negara sahabat, Mahkamah Agung, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), planetarium, pakar falak dari ormas-ormas Islam, pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama; serta Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement