REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di jagat kedokteran, nama Abu al-Qasim al-Zahrawi tertulis dengan tinta emas. Dialah ahli bedah brilian yang berasal dari dunia Islam. Salah satu karyanya, yakni ensiklopedia kedokteran ( al-Tasrif li-Man ‘Ajaza’ al-Ta’lif) menjadi rujukan penting di hampir semua fakultas kedokteran di Eropa selama lebih dari 500 tahun.
Al-Zahrawi yang dikenal juga dengan nama Latin, Albucasis, lahir di Madinah Al-Zahra, dekat Cordoba, pada tahun 936, dan wafat pada tahun 1013. Tokoh yang pernah menetap lama di Spanyol ini dikenang sebagai salah satu ahli bedah terbesar pada zamannya. Pada saat hampir bersamaan, muncul pula para ilmuwan Muslim yang menggeluti bidang kedokteran, seperti al-Razi dan Ibnu Sina.
Kitab al-Tasrif merupakan kontribusi luar biasa al-Zahrawi di bidang kedokteran. Memuat 30 risalah (maqalat), penulisan Al-Tasrif tuntas pada tahun 1000. Karya ini merupaan hasil pengalaman dan pengamatannya selama hampir 50 tahun praktik di dunia kedokteran, terutama di bidang bedah. “Apa yang pernah saya tahu, juga seluruh pengamatan dan pengalaman di sepanjang hidup saya, tertuang di sini,” kata al-Zahrawi dalam kata pengantarnya di ensiklopedia itu.
Secara perinci, al-Tasrif menjelaskan ilmu kedokteran dan bedah dalam 1.500 halaman. Isi buku ini menunjukkan bahwa al-Zahrawi bukan hanya seorang sarjana medis, melainkan juga seorang dokter dan ahli bedah yang terampil. Tingkat keilmuan al-Zahrawi yang mumpuni membuat buku ini layak menjadi pedoman.
Bahkan, setelah diterjemahkan pada abad ke-12 oleh Ge rard dari Cremona, adikarya ini membawa pengaruh signifikan pada kemajuan ilmu kedokteran dan bedah di Eropa. Tak hanya Latin, buku ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis, Inggris, dan Yahudi.
Al-Tasrif biasanya menjadi referensi para mahasiswa kedokteran maupun dokter praktik sebelum terjun ke lapangan. Selain narasi, kitab ensiklopedia ini memuat sekitar 200 gambar perangkat bedah. Di dalam ensiklopedia kedokteran ini, al-Zahrawi mengklasifikasikan 325 jenis penyakit berikut gejala dan pengobatannya.
Di dalam salah satu babnya yang telah diterjemahkan dalam bahasa Latin, ia untuk pertama kalinya dalam sejarah medis menjelaskan mengenai penyakit hemofilia. Menurut al-Zahrawi, penyakit kelainan darah ini diturunkan melalui gen seorang ibu kepada anak laki-lakinya.
Dari semua isi al-Tasrif, pembahasan tentang pembedahan menjadi yang paling ter kenal dan berpengaruh luas. Terje mahannya dalam bahasa Latin diterbitkan sebanyak 10 edisi. Edisi pamungkasnya digarap John Channing di Oxford (1778).