Rabu 08 May 2019 13:00 WIB

Reformasi Moneter Raja Offa

Koin buatan Offa mudah diterima di berbagai negara Eropa, termasuk Prancis.

Koin Emas
Foto: blogspot
Koin Emas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah legiun Romawi terakhir menarik diri dari Inggris pada 400 M maka sampai 600 M daratan itu mengalami kemunduran. Tak banyak diketahui mengenai sejarah Inggris.

Perginya Romawi membuat wilayah itu tak banyak punya uang koin untuk menggerakkan ekonomi. Akhirnya, sisa-sisa koin Romawi pun ditiru sebagai koin uang baru dengan kualitas seadanya. Kebanyakan koin di Inggris saat itu dibuat dari tembaga dan pe rak yang disebut sceat, sementara koin emas jarang dijumpai.

Baca Juga

Menurut ahli numismatik Kanada Wayne Jacobs, ketika Raja Offa berkuasa di Mercia pada abad ke-8 dan menaklukkan wilayah tenggara Inggris, dia menghapuskan koin sceat dan memperkenalkan koin baru bernama denarius yang kemudian diubah namanya menjadi penny. Para sejarawan belum sepakat kapan penny pertama kali dicetak. Ada yang menduga di London pada tahun 760 M atau Canterbury beberapa tahun se telahnya.

Koin buatan Offa mudah diterima di berbagai negara Eropa, termasuk Prancis. Sebelum tahun 760, Wali Kota Paris Pepin si Pendek telah me netapkan mata uang baru denier yang merupakan kopian dari uang Offa.

Beberapa tahun kemudian, Boguslav Sang Perkasa ketika membuat koin awal Polandia secara terangterangan mengambil bentuk koin Inggris sehingga dalam edisi awalnya masih tertera nama Raja Inggris Aethelred I dan percetakan koin London.

Koin Inggris kemudian menjadi model bagi koin di Denmark, Swedia, dan Norwegia. Saat koin denarius buatan Offa itu diadopsi oleh Jerman dan Skandinavia, saat itulah namanya kemudian kemudian lebih dikenal sebagai penny atau di tempat lain dikorupsi menjadi pfenig.

Offa membuat standar baru uang koin dengan cara yang sangat logis, yaitu mencetak 240 penny dari satu pon perak yang bernilai 1 poundsterling. Jadi, tanpa perlu menghitung berat tiap koin, Offa men dapatkan koin yang seragam de ngan bentuk lebih lebar dan tipis di ban dingkan sceat yang me mung kinkan penambahan hiasan dan tulusan.

Setelah berhasil dengan koin perak maka Offa kemudian melanjutkan mencetak uang emas. Kali ini dia lebih memilih mengambil desain koin emas yang sudah terkenal di Eropa sebagai koin berkualitas ba gus, dinar Abbasiyah. Bahkan, Offa meniru mentah-mentah bentuk dan hiasan koin dinar berupa tu lisan Arab yang entah dia paham atau tidak artinya.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement