REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak ahli sejarah berpendapat bahwa Offa merupakan raja Anglo-Saxon terkuat sebelum Alfred yang Agung dari Wessex (871-899) yang berhasil mempertahankan Inggris dari invasi kaum Viking Denmark. Pusat Kerajaan Mercia terletak di lembah Sungai Trent di wilayah Midland Inggris yang membentang dari Laut Utara sampai Wales.
Wilayahnya berbatasan dengan Kerajaan Northumbria di utara dan Wessex di selatan. Di bagian barat ada Kerajaan Powys dan di timurnya terletak Essex dan East Anglia.
Penaklukan berbagai kerajaan lain di sekeliling Mercia memunculkan pendapat yang menilai ke kua saan Offa merupakan bibit penyatuan Inggris meskipun lebih banyak lagi yang menilai bahwa kekuasaannya hanya dikendalikan oleh nafsu saja.
Offa sendiri berkuasa pada masa yang sama dengan Charlemagne, Raja Prancis dan Romawi yang sangat di segani karena berhasil menyatukan wilayah-wilayah Eropa.
Dari sekian banyak peninggalan arkeologi Mercia, hanya tiga koin emas masa Offa yang masih selamat.
Salah satunya ya koin dinar atau mirip dinar itu. Tujuan pembuatan koin itu tak di ketahui meski ada yang menduga hanya di buat untuk tujuan amal. Namun, Raja Kristen saat itu banyak me ngirim hadiah amal kepada Paus di Vatikan. Raja Offa sendiri sudah menjanjikan akan memberi Vatikan 365 koin emas.
Menurut sejarawan Inggris CE Blunt dalam bukunya The coinage of Offa, mustahil penguasa spiritual tertinggi dunia Kristen dikirimi koin emas bertuliskan kredo sebuah agama yang menjadi ancaman utama bagi peradaban Eropa Kristen kala itu, bagaimanapun jeleknya cetakan tulisan Arab di koin itu.