REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD — Badan Amal Pakistan yang berpusat di Karachi membagi-bagikan makanan untuk warga kurang mampu di kota itu. Kegiatan yang digerakkan lembaga kemanusiaan itu dalam rangka mengawali bulan suci Ramadhan tahun ini.
Seperti dilansir Ndtv.com, Selasa (7/5), di antara isi sajian itu adalah olahan daging burung unta. Masakan itu tergolong langka bagi umat Muslim di kota itu atau Pakistan umumnya. Sebab, harga bahan makanan itu tergolong mahal, sehingga jarang dijadikan sajian skala besar.
Burung unta dianggap spesies eksotis di negara yang mayoritas berpenduduk Muslim itu. Para relawan dari Badan Amal Pakistan bersama-sama mengolah daging unta merah untuk kemudian dihidangkan dan dikemas. Jumlah penerima manfaat program ini mencapai lebih dari 500 orang penduduk.
"Kami menawarkan hidangan yang bahkan orang kelas menengah tidak mampu, apalagi orang miskin," kata sekretaris jenderal Zafar Abbas.
Abbas mengatakan lembaga tersebut berencana menyuguhkan daging rusa dan bahan mahal lainnya dalam beberapa hari mendatang selama Ramadhan. Dia meyakini kegiatan itu akan disambut masyarakat kurang mampu di negara itu.
Seorang warga bernama Mohammad Hussain mengaku senang bisa memakan daging unta. “Saya belum pernah makan (burung unta),” kata pria yang berprofesi sebagai pengemudi van.“Itu sangat sehat, sehingga aku merasa tidak perlu makan selama dua hari ke depan,” ujar dia dengan nada kelakar.