REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bau badan tak hanya membuat orang di sekitar tidak nyaman, tapi juga meruntuhkan rasa percaya diri seseorang. Tak heran, iklan deodoran atau parfum selalu lebih gencar dibandingkan produk perawatan tubuh lain nya seperti kosmetik.
Penyebab utama bau badan adalah keringat. Normalnya, setiap hari seorang manusia bisa mengeluarkan keringat sampai satu liter per hari. Cairan keringat biasanya menguap meninggalkan residu di permukaan kulit yang kemudian diubah oleh bakteria dan berbagai faktor kimiawi lainnya menjadi bau yang tak enak itu.
Ada beberapa orang yang menderita hiperhidrosis atau keringat berlebihan yang menyebabkan ‘produksi’ bau badan juga menjadi sangat tak menyenangkan. Para dokter Islam pada masa lalu sudah memahami fenomena ini dan menciptakan berbagai ramuan pengusir bau badan tak sedap.
Beberapa dokter Arab bahkan mendedikasikan salah satu bab dalam buku-buku medis karya mereka yang khusus membahas mengenai bau badan ini, tentu dengan mengikutsertakan resep dan cara penyiapan obat pengusir bau badan.
Misalnya, Ibn Sina (Avicenna) dalam buku al-Qanun fi al-Tibb (Ca non). Ahli kedokteran lainnya bahkan mengambil spesialisasi dalam perang melawan bau badan ini, seperti Muhammad ibn Zakariya al-Razi (Razes), yang menyiapkan resep jitu untuk mengusir bau badan, mulai dari ketiak sampai kaki.
Mengingat bau badan berasal dari keringat maka cara mengatasinya bisa dengan dua cara. Pertama, dengan me ngoleskan sejenis deo doran pada bagian tubuh seperti ketiak untuk mencegah terjadinya pengolahan residu keringat oleh bakteri sehingga tidak timbul bau badan.
Saat ini ada dua macam deodoran. Pertama, yang ditujukan untuk memberi bau segar pada keringat yang ke luar tanpa membatasi keluarnya keringat dan deodoran yang didesain untuk mencegah terjadinya dekomposisi residu keringat akibat bakteri. Kemudian, cara kedua untuk mengatasi bau badan adalah dengan bahan yang mampu mencegah keluarnya keringat berlebihan atau di kenal sebagai antiperspiran yang bisa memblok pori-pori kulit sehingga tak mengeluarkan keringat.