Jumat 03 May 2019 04:30 WIB

Menjauhi Maksiat Tanda Allah Ridha

Kita tak bisa memastikan apakah amalan kita telah sesuai keridhaan Allah.

Rep: Ali Yusuf/ Red: Muhammad Hafil
Ibadah/ilustrasi
Foto: wordpress.com
Ibadah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Setiap orang ingin merasa hidupnya di dunia bahagia. Hanya saja tidak semua orang tahu bagaimana cara meraih kebahagiaan sejak di dunia sampai di akhirat.

Pimpinan Majelis Ta'lim dan Zikir Baitul Muhibbin Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi menyampaikan, kita semua tidak pernah bisa memastikan apakah amalan yang kita lakukan telah sesuai dengan keridhaan Allah SWT atau tidak.

Baca Juga

"Kita hanya bisa berusaha sesuai dengan tuntunan Alquran dan sunnah Nabi-Nya," kata Habib Abdurrahman Asad Al-Habsyi melalui pesan hikmahnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (2/5).

Namun demikian, kata Habib Abdurrahman, bukan berarti bahwa keridhaan Allah SWT itu sesuatu hal yang tidak bisa dicapai. Karena setiap usaha kita mencapai keridhaan Allah SWT bukanlah mencari kepastian, tapi merupakan suatu proses yang berkesinambungan tanpa berkesudahan.

Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as berkata "Ya Allah, beritahulah aku, apakah tanda ridha-MU terhadap hamba-MU? Allah menjawab.

"Ketika Engkau melihat-Ku mempersiapkan (menjadikan) hamba-Ku tuk taat kepadaKU dan menjauhkannya dari maksiat pada-KU. Itulah tanda Keridhaan-Ku."

"Selamat Menjemput Ridho-Nya saudaraku muslim, Barokallah fiikum," katanya mengakhiri pesan hikmah singkatnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement