Kamis 02 May 2019 22:27 WIB

PT Railink Apresiasi Pameran Busana Karya Mustahik Baznas

PT Railink menyambut baik pameran busana di sepanjang perjalanan kereta bandara

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerima cinderamata dari Direktur Administrasi dan Keuangan PT Railink Indah Suryandari didampingi sejumlah model sebelum acara peragaan busana di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis (2/5).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menerima cinderamata dari Direktur Administrasi dan Keuangan PT Railink Indah Suryandari didampingi sejumlah model sebelum acara peragaan busana di Stasiun BNI City, Jakarta, Kamis (2/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Administrasi dan Keuangan PT Railink Indah Suryandari mengapresiasi gagasan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Hal itu terkait gelaran pameran busana (fashion show) yang diadakan di atas kereta api bandara. Indah mengungkapkan, untuk pertama kalinya pameran semacam itu diadakan di kereta api bandara.

“Kami sangat mengapresiasi apa yang diadakan Baznas. Ini baru pertama kali dilakukan di kereta api bandara,” ungkap Indah dalam sambutan sebelum acara ‘Fashion Show on Train, Rumah Batik dan Tenun’ dimulai, di Stasiun Sudirman BNI City, Kamis (2/5).

Baca Juga

Selain unik, menurut dia, acara ini juga bagus untuk mengampanyekan kereta api bandara kepada masyarakat. Di samping itu, lanjut Indah, para mustahik yang mengkreasi busana itu telah menghasilkan produk yang luar biasa. Mereka ada yang dari Tuban dan Ende. Selain itu, ada pula para pengrajin lokal. Semuanya menampilkan karya mereka sepanjang perjalanan kereta api bandara ini.

“Kami juga membuka peluang untuk event-event lainnya. Kami mengucapkan terima kasih. Harapan kami, ini event yang bagus karena jelang Ramadhan, serta pengenalan kereta api bandara yang sudah terintegrasi empat moda, yakni kereta api bandara, MRT, KRL Commuter, dan Transjakarta,” papar Indah.

Salah seorang model dalam fashion show tersebut, Lutfi Adindya (20), mengaku senang bisa ikut berpartisipasi dalam acara yang ia anggap unik ini. Karena selama ia melakukan fashion show, selalu berada di atas panggung.

“Ini unik ya, baru pertama kali ikut fashion show di kereta gini. Biasanya kan di panggung,” kata Lutfi saat ditemui usai acara.

Lutfi yang juga ikut sekolah model di Azzura Models Indonesia, mengaku diberikan arahan agar tidak memakai high heels dan ini berlaku untuk semua model. “Siasatinnya supaya tidak jatuh, kita memang semua disuruh pakai sepatu kets karena kan di kereta goyang-goyang ya,” ucap dia.

‘Fashion Show on Train, Rumah Batik dan Tenun’ ini dimulai sekitar pukul 16.30 WIB. Saat kereta api bandara mulai berjalan, satu per satu model berlenggok menyusuri sepanjang gerbong kereta api bandara. Beberapa penumpang yang melihat fashion show ini pun ikut mengabadikan moment melalui kamera handphone mereka.

Salah satu mustahik pembatik Tuban, Warsinah, mengaku senang karena kain batik karyanya dapat dipamerkan kepada masyarakat. Dan sejauh ini, motif yang dibuatnya tidak ada yang terlalu sulit dikerjakan.

“Pengerjaannya sekitar 10 hari (untuk motif yang tidak terlalu sulit). Semua menggunakan pewarna alami, tapi kami baru diajarkan beberapa warna dulu,” kata Warsinah yang dihadirkan dalam acara fashion show tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement