REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG— Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) terus berupaya mewujudkan Kepri sebagai pusat pendidikan tahfiz Alquran yang mendunia. Upaya ini melihat potensi para generasi muda setempat yang mumpuni terutama di bidang keagamaan.
"Nanti ketika ada orang bertanya di mana bumi tahfiz Alquran, jawabannya adalah Kepri," kata Gubernur Kepri, Nurdin Basirun, usai memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019, di Kantor Gubernur Kepri, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Kamis (2/5).
Nurdin mengatakan, di samping pendidikan formal, pendidikan keagamaan kini semakin menjadi bidang favorit. Tujuan mulia ini tidak hanya menjadi tugas pemerintah sendiri.
Namun, kata dia, perlu peran aktif masyarakat dan dukungan semua pihak terkait untuk terus mendorong agar tujuan itu dapat tercapai.
"Apalagi pendidikan keagamaan ini dapat menjadi tabungan berharga bagi masa depan anak-anak, maka saya mengajak para orang tua agar berbondong-bondong mengajarkan dan mengajak anak-anaknya baik ke pondok pesantren maupun sekolah Islam terpadu," lanjutnya.
Menurutnya, pemerintah juga terus mempersiapkan infrastruktur guna pemenuhan sarana dan pra sarana yang menjadi kebutuhan untuk membangun bidang pendidikan.
"Sehingga lahir generasi muda Kepri yang berkualitas, berakhlak mulia serta mampu berdiri terdepan menghadapi era revolusi industri 4.0 yang sudah di depan mata," imbuhnya.
Nurdin menegaskan pendidikan adalah investasi masa depan Provinsi Kepri. Oleh karena itu, sektor pendidikan menjadi prioritas melalui program yang bermuara pada peningkatan mutu pendidikan di Kepri. “Pendidikan harus menjadi investasi bagi masa depan generasi dan kemajuan daerah Provinsi Kepri,” kata dia.