REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Perkembangan Islam di Eropa Barat tak terlepas dari pergerakan dan organisasi Islam di kawasan tersebut. Kebanyakan organisasi tersebut memiliki afiliasi dengan organisasi keislaman di negara- negara Muslim, seperti Mesir, Pakistan, Arab Saudi, dan Turki.
Di Eropa Barat, terdapat dua organisasi dan jaringan Islam yang cukup besar, yakni Muslim Brotherhood (Persaudaraan Muslim) dan Jama’at-i Islami. Anggota dan aktivis Jama’at-i Islami lebih banyak berasal dari Asia Selatan. Sedangkan, Muslim Brotherhood dimotori oleh para imigran Arab.
Muslim Brotherhood merupakan organisasi Islam modern yang paling berpengaruh. Organisasi ini didirikan di Mesir. Kelompok ini berusaha mempromosikan Islam dan melakukan reformasi so sial secara luas. Visi mereka membangun negara Islam. Bagi mereka, Islam adalah solusi. Kelompok ini lantas menyebar ke du nia Arab lainnya dan akhirnya ke Eropa.
Sementara Jama’at-i Islami adalah organisasi dan per gerakan politik yang berbasis di Asi a Selatan, khususnya Pakistan. Selain di Pakistan, organisasi ini juga memainkan pengaruh kuat di India dan Bangladesh. Adalah para imigran yang mendirikan organisasi ini di Eropa. Di Inggris yang 2,9 juta populasi Muslimnya berasal dari Asia Selatan, organisasi ini cukup kuat.
Kedua kelompok ini menginspirasi berdirinya organi sasi Islam lainnya di Eropa, seperti Islamic Society of Britain dan Young Muslims UK. Gerakan Islam lainnya yang berpengaruh di Eropa Barat adalah gerakan Gullen. Gerakan ini di bangun oleh seorang Muslim bernama Fethullah Gullen pada 1960-an di Turki.
Selain mengelola sekolah, gerak an ini juga menghadirkan dialog, seminar, kursus bahasa, dan kursus musik. Mereka berafiliasi dengan yayasan di sejumlah ne gara Eropa, seperti Dialogue So ciety di London dan Forum Für Interkulturellen Dialog (Forum for Intercultural Dialogue) di Berlin. Mereka juga mendekatkan diri de ngan komunitas mayoritas, se perti menjalin kerja sama bis nis dengan masyarakat non-Muslim, universitas, dan institusi pendidikan lainnya.