Selasa 23 Apr 2019 14:05 WIB

Panti Yatim Indonesia Fokus Pemberdayaan Ekonomi

Panti Yatim Indonesia kini resmi menjadi laznas.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Dwi Murdaningsih
Organisasi sosial, Panti Yatim Indonesia resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional, Selasa (24) berdasarkan surat keputusan Menteri Agama no 120 tahun 2019
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Organisasi sosial, Panti Yatim Indonesia resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional, Selasa (24) berdasarkan surat keputusan Menteri Agama no 120 tahun 2019

REPUBLIKA.CO.ID, MARGAHAYU -- Organisasi sosial dan keagamaan, Panti Yatim Indonesia (PYI) resmi berubah status menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) berdasarkan keputusan Menteri Agama No 120 Tahun 2019. Ke depan, lembaga tersebut akan fokus mengelola zakat untuk pemberdayaan ekonomi umat.

Direktur Laznas Panti Yatim Indonesia, Tomi Irawan mengatakan zakat yang dikelola oleh lembaga ke depan akan digunakan untuk pemberdayaan masyarakat. Sektor lainnya pun akan terus digenjot seperti pendidikan, keagamaan dan lainnya.

Baca Juga

"Fokus di bidang kesejahteraan umat yaitu ekonomi. Bagaimana mensejahterakan (penerima manfaat) seperti program bedah warung, pemberian modal. Pemberdayaan masyarakat," ujarnya saat peluncuran Laznas Panti Yatim Indonesia di Kabupaten Bandung, Selasa (23/4).

Ia mengungkapkan, jumlah anak yatim saat ini yang dibina sebanyak 3.000 orang dan 2.000 orang lainnya merupakan penerima manfaat zakat. Mereka tersebar di seluruh Indonesia, khususnya di Pulau Jawa seperti di Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur.

Menurutnya, transformasi perubahan status dari lembaga sosial menjadi lembaga amil zakat merupakan tantangan untuk mengelola zakat dengan baik. Ia mengatakan, selama ini dana yang masuk ke Panti Yatim Indonesia adalah zakat, infak dan sodakoh. Sehingga perubahan lembaga harus dilakukan.

Dirinya mengatakan, ke depan akan fokus melakukan pemberdayaan kepada 8 penerima manfaat zakat. Pemberdayaan tersebut akan dilaksanakan melalui tiga program utama yaitu Yatim Happy, Yatim EduCare dan Yatim Syari.

"Yatim Happy melanjutkan program sebelumnya yaitu asrama yatim. Anak-anak harus happy tercukupi sandang pangan. Yatim Educare yaitu program pendidikan, ekonomi dan enterpreneursip dan lainnya. Yatim Syari yaitu diantaranya program untuk mereka yang berjuang dijalan Allah dan bedah mesjid," ungkapnya.

Tomi pun berharap dengan keberadaan Panti Yatim Indonesia yang sudah menjadi Laznas. Maka para pemberi zakat akan lebih tenteram, sementara untuk penerima manfaat bahagia. "Harapan setelah terbentuk Laz menjadi berkah dan manfaat," katanya.

Perwakilan Kantor Wilayah Kemenag Kabupaten Bandung M Nizar mengapresiasi Panti Yatim Indonesia menjadi Laznas. Diharapkan bisa membawa dampak yang positif dan bisa memberi manfaat bagi masyarakat yang lebih luas. 

"Mudah-mudahan akan membawa dampak positif, bisa membawa kemanfaatan dalam skup yang lebih luas lagi," katanya.

Selain peluncuran Laznas dan Milad ke 21, Panti Yatim Indonesia juga memberikan santunan kepada 250 yatim duafa di wilayah Bandung Raya dengan nilai Rp 27 juta serta Rp 27 juta dari program Yatim Syari dan sembako.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement