REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat Prof Din Syamsuddin mengecam keras aksi pengeboman yang terjadi di beberapa gereja dan hotel di Sri Lanka, Ahad (21/4). Menurut presiden Asian Conference on Religions for Peace (ACRP) ini, insiden tersebut termasuk tindakan brutal dan barbar. Seperti diketahui, ledakan bom terjadi pada saat umat kristiani setempat sedang memperingati Hari Paskah
“Mengecam keras tindakan brutal dan barbar tersebut yang menewaskan puluhan manusia tidak berdosa,” kata Din Syamsudin dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (21/4).
Din juga menyampaikan belasungkawa kepada pihak keluarga korban. Secara khusus, dia juga menghaturkan rasa simpati yang sedalam-dalamnya kepada umat Kristiani.
Menurut dia, tindakan itu adalah bentuk kejahatan terhadap kemanusiaan. Pelakunya tidak memiliki rasa perikemanusiaan. Apalagi, ledakan tersebut dilakukan di rumah ibadah umat beragama, yakni ketika umat kristiani sedang merayakan Hari Paskah.
“Peledakan bom di rumah ibadat seperti itu, berdimensi memecah belah antar umat beragama, maka diserukan juga kepada semua umat beragama agar tidak terpecah belah dan mau diadu domba atas peristiwa tersebut,” ujar ketua umum PP Muhammadiyah periode 2004-2015 itu.
Din juga mendukung aparat keamanan dan penegak hukum setempat untuk melakukan investigasi serius. Harapannya, pelaku dapat segera ditemukan dan menerima hukuman yang setimpal, sesuai aturan yang berlaku di negara pulau tersebut.
“Menyerukan kepada umat beragama di Tanah Air untuk dapat menahan diri dan tidak terjebak kepada upaya provokasi yang ingin mengganggu kerukunan antarumat beragama dan kerukunan bangsa,” kata Din.