Jumat 19 Apr 2019 16:36 WIB

Mengenal Sang Penerus Syekh Ahmad Deedat

Ketertarikan Zakir kepada dunia dakwah tak bisa lepas dari sosok Syekh Ahmad Deedat.

Ulama asal India Zakir Naik memberi sambutan saat jamuan makan malam di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat.
Foto:

Sesuai dengan cita-citanya, Zakir muda lantas menjadi dokter. Pada 1991 dia berhenti bekerja sebagai dokter dan memilih fokus dalam dunia dakwah. Ketertarikan Zakir kepada dunia dakwah tak bisa lepas dari sosok Syekh Ahmad Deedat. Zakir pun berguru kepada sosok itu hingga mendapat piagam Deedat Plus atas kiprah dakwahnya. Selama menjadi murid Syekh Deedat, dia mengaku sempat menjadi sopir ulama yang wafat pada 2005 itu. Saat menyopiri gurunya, Zakir pernah bertanya,

"Saya pernah bertanya kepada dia. Mengapa Anda begitu agresif? Nak, saya bukan agresif, tapi meleleh. Iblis ditaklukkan dengan air suci atau dengan api. Saya pilih api," ujar Deedat, seperti dicontohkan Zakir.

Zakir Naik yang memulai dakwah sejak menjadi mahasiswa mengaku sempat menggunakan gaya sangat lunak dan sangat baik. "Tidak ada hasilnya,"ujar dia.

Lantas, dia pun mengubah gaya dakwahnya menjadi militan. Bahkan, lebih militan dari Syekh Deedat. Hasilnya, semua teman Muslim Zakir lari. Dia ditinggalkan sendirian dengan non-Muslim. Setelah itu, hidayah pun datang kepada Zakir. Dia tampil lebih dewasa saat berdakwah di panggung.

Saat ada pertanyaan datang menghujat dia, Zakir selalu berupaya untuk tersenyum. "Syekh Deedat kemudian berkata. Nak, kamu tersenyum saat orang menghujat kamu. Apa yang saya pelajari selama 40 tahun bisa kamu kuasai dalam empat tahun," kata Zakir.

Prestasi Zakir Naik pun terus membuncah. Indian Express dalam terbitan 22 Februari 2009 lalu memasukan dia ke dalam peringkat 82 dari "100 Orang India Terkuat 2009" di antara satu miliar penduduk India. Sementara, dalam daftar khusus "10 Guru Spiritual Terbaik India", Zakir Naik berada di peringkat tiga, setelah Baba Ramdev dan Sri Ravi Shankar. Ia menjadi satu-satunya Muslim di daftar ini.

 

sumber : Dialog Jumat Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement