REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika Bulgaria. Menurut Kantor Berita Islam Internasional (IINA), negara yang terletak di Eropa Tenggara itu adalah rumah bagi 2,5 juta hingga 3 juta umat Muslim. Islam adalah agama minoritas terbesar kedua di negara yang memiliki luas wilayah sekitar 110.994 kilometer persegi itu, yakni mencapai 25 persen dari total populasi.
Umat Islam di negeri yang dibentengi Pegunungan Balkan dan Pegunungan Rodopi itu telah menjadi bagian penting dari Bulgaria. Jika dipilah berdasarkan etnis, mayoritas Muslim di negara beribu kota Sofia itu terdiri atas tiga etnis besar, yakni Turki, Bulgaria, dan Roma.
Mayoritas Muslim di Bulgaria menganut mazhab Sunni. Umumnya, umat Islam tersebar di berbagai kota, seperti di Rhodopes, Provinsi Smolyan, sebelah selatan Pazardzhik dan Provinsi Kardzhali, serta di bagian Timur Provinsi Blagoevgrad. Ada pula yang menetap di Provinsi Lovech, utara Bulgaria. Selain itu, ada pula penganut mazhab Syiah yang tersebar di Razgrad, Sliven, dan Provinsi Silistra.
Berdasarkan data pada kantor Mufti Agung di Sofia, saat ini terdapat 1.458 masjid. Padahal, pada era kekuasaan Turki Usmani, di wilayah itu tersebar sekitar 2.356 masjid, 174 mushala, 142 madrasah, dan 400 lembaga wakaf. Namun, setelah perang banyak sarana ibadah dan gedung-gedung keislaman yang dihancurkan, ujar sumber di Mufti Agung Sofia.
Umat Islam di Bulgaria sudah mulai berperan di berbagai bidang. Beberapa tahun lalu, Muslim di negara itu mampu mendirikan partai politik bernama partai Uni Demokratik Islam. Partai yang didirikan etnis Turki itu, menurut kantor berita Sofia berlandaskan pada agama dan etika dasar, serta tidak rasial. Inilah partai Islam pertama di negeri itu yang bersanding dengan delapan partai Kristen.