Jumat 05 Apr 2019 02:44 WIB

Kosmetik dan Parfum di Dunia Islam

Al-Zahrawi menganggap kosmetik adalah salah satu cabang dari ilmu medis.

Pembuatan parfum (ilustrasi).
Foto: Wikipedia.org
Pembuatan parfum (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bukti penggunaan kosmetika pertama kali ditemukan di Mesir. Berdasarkan hitungan arkeologis, kosmetika sudah digunakan pada tahun 4.000 sebelum Masehi di negeri Firaun itu. Peradaban Mesir kuno bahkan memiliki variasi jenis dan alat kosmetik yang beragam.

Salah satu dan yang paling umum digunakan adalah kohl yang sering digunakan untuk membuat garis mata. Kohl terbuat dari timah, tembaga, biji almond yang dibakar, jelaga, dan sepertinya ada sedikit arsenik. Masyarakat Mesir Kuno percaya, make up pada mata bisa mengusir arwah-arwah jahat.

Baca Juga

Ribuan abad berselang, kosmetik juga digunakan di Persia. Salah seorang ahli kosmetik pada masa itu adalah Abu al-Qasim al-Zahrawi (936-1013 Masehi). Al-Zahrawi sebenarnya adalah seorang dokter bedah, akan tetapi dalam 30 volume ensiklopedia kesehatan, Al-Tasrif, yang ditulisnya terdapat pembahasan tentang kosmetik.

Volume ke-19 dari ensiklopedia itu didedikasikan untuk kosmetik. Al-Zahrawi menganggap kosmetik adalah salah satu cabang dari ilmu medis. Dia menyebutnya sebagai ilmu medis untuk kecantikan.

Al-Zahrawi adalah salah satu pioner bidang kosmetik di dunia Islam. Ensiklopedia yang ditulisnya menjadi bahan ajar utama di universitas-universitas di Eropa pada abad 12 sampai 17. Buku ini banyak sekali memengaruhi peradaban Eropa.

Pada khazanah kosmetik, al-Zahrawi berkontribusi pada penemuan dan pengembangan deodoran, alat untuk mencabut bulu-bulu, dan lotion tangan. Pada volume 19 di buku itu, dia juga membahas pewarna rambut yang bisa mengubah rambut pirang menjadi hitam, termasuk cara-cara merawat rambut. Bahkan untuk urusan rambut, dia menjelaskan bagaimana caranya untuk bisa memperbaiki kondisi rambut yang sudah kusut.

Kemudian, untuk mengatasi bau mulut yang disebabkan konsumsi bawang putih atau bawah merah, dia menyarankan untuk mengonsumi kayu manis, pala, kapulaga, atau mengunyah daun ketumbar. Selain itu, keju goreng dengan taburan bubuk cengkih serta minyak zaitun juga bisa digunakan untuk menghilangkan bau mulut.

Menyelam lebih jauh pada buku yang ditulis al-Zahrawi, akan ditemukan berbagai catatannya tentang parfum, wewangian, dan dupa. Dia juga menciptakan salah satu jenis kosmetik yang berbentuk silindris. Saat ini, temuannya itu disebut lipstik.

Untuk urusan pakaian, al-Zahrawi menyarankan untuk menyimpan baju di lemari dengan dupa yang berbau wangi. Dengan demikian, ketika akan dipakai, baju tidak akan apek. Dia juga yang mempelopori tradisi membawa bunga saat mengunjungi orang sakit di rumah sakit.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement