Kamis 04 Apr 2019 19:39 WIB

Jangan Makan Sebelum Lapar

Tidak makan sebelum benar-benar lapar, namun tidak pula menunda-nunda makan.

Dokumentasi penyiapan takjil pada era Ottoman
Foto: theottomanfiles.com
Dokumentasi penyiapan takjil pada era Ottoman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Selain menyusun menu makan sehat, para ilmuwan kesehatan di masa Kesultanan Ottoman juga mengajarkan perilaku makan sehat. Salah satu prinsip yang mereka pegang teguh adalah tidak makan sebelum benar-benar lapar, namun tidak pula menunda-nunda makan terlalu lama.

Mereka meyakini, jika nafsu makan tidak terpenuhi, perut akan marah dan menjadi tidak sehat. Tetapi, ia harus berhenti makan sebelum kenyang dan sebelum nafsunya meminta makan terus-menerus. Lebih baik cepat-cepat meninggalkan meja makan ketimbang terlalu lama duduk di situ sembari terus-menerus makan. Kebiasaan makan terlalu banyak akan menimbulkan gangguan pencernaan.

Baca Juga

Masyarakat di era Ottoman diajarkan untuk tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan berlemak. Sebab, lemak berlebih akan menimbulkan gangguan kesehatan. Untuk mengikis lemak yang menimbun di tubuh disarankan berolahraga.

Informasi mengenai makanan yang baik dan seluk-beluk penyiapannya terdapat dalam buku yang disebut Mufredat dan Murekkebat. Dalam buku ini diajarkan berbagai tips dan trik seputar makanan dan pengolahannya.

Misalnya, ikan harus dimasak dengan minyak kemiri atau minyak zaitun. Sementara memanggang ikan dengan anggur dan sumac (nama sejenis tanaman belukar) digambarkan sebagai metode memasak yang paling tepat dan lebih baik daripada menggoreng dengan minyak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement