Sabtu 23 Mar 2019 23:27 WIB

Menghidupkan Sunah Nabi

Allah menjanjikan keberkahan dunia akhirat bagi yang menjalankannya.

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Agung Sasongko
Rasulullah
Foto: Pixabay
Rasulullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada zaman modern seperti sekarang, tidak banyak Muslim yang mempraktikkan sunah Nabi. Padahal, Allah telah menjanjikan keberkahan dunia akhirat bagi mereka yang menjalankannya.

Menjalankan sunah Nabi juga termasuk perwujudan rasa syukur kita terhadap segala nikmat yang telah Allah berikan. Baik nikmat kehidupan, kesehatan, serta lainnya. "Maka, isi hatimu dengan rasa syukur. Jangan hanya di lisan, tapi rasa syukur benar-benar dari lubuk hati kita paling dalam," ujar Ustazah Ummu Ihsan Choiriyah dalam Kajian Akhwat di Masjid Nurul Amal, Pasar Minggu, Jakarta, belum lama imi.

Ia melanjutkan, rasa syukur harus pula dibuktikan dengan amal atau perbuatan. Caranya, dengan mengikuti sunah sesuai bimbingan Rasulullah SAW. Pasalnya, Nabi Muhammad SAW sudah memberikan bimbingan yang lengkap dan rinci. "Bagi siapa yang menjadikannya pedoman sehari semalam maka akan mendapatkan suri teladan terbaik karena beliau Uswatun Hasanah bagi kita," jelas dia.

Ustazah Ummu Ihsan Choiriyah memaparkan cara hidup berdasarkan sunah, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Hal itu sesuai isi buku berjudul Panduan Amal Sehari Semalam yang ditulisnya. Di antaranya, se orang Muslim harus membia sa kan bangun pagi. Maksimal, saat terdengar kumandang azan Subuh. "Bahkan, jika memungkinkan, para Muslimah se baik nya bangun sebelum azan Subuh atau di sepertiga malam. Seper tiga malam merupakan waktu-waktu yang sangat istimewa," ujarnya.

 

Dia menegaskan, tidur di awal malam lebih baik dibandingkan tidur di akhir malam. Sebaliknya, kebiasaan terjaga di akhir malam sangat baik bila digunakan untuk beribadah, berzikir, serta bermunajat kepada Allah. Rasulullah pun bersabda, "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabul kan, orang yang me minta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni."

"Tapi, jangan dipikirkan bagaimana Allah turunnya karena otak kita nggak sanggup pikirkan itu. Pikirkan badan sendiri saja otak kita nggak sanggup. Jadi imani saja, sebab hanya Allah yang tahu ba gaimana turunnya," ujar Ustazah Ummu Ihsan.

Tak heran jika shalat malam sangat istimewa. Hanya, setan selalu mengganggu manusia sehingga malas bangun di sepertiga ma lam. Na bi Muhammad telah menjelaskan dalam sebuah hadis, "Setan mengikat tiga tali ikatan di atas tengkuk kepala pria dari teman saat dia tidur, ditemani mengaitkannya sambil berayun: Malam masih panjang, lalu tidur lah. Jika dia bangun dan mengingat Allah, maka lepaslah satu tali ikatan. Jika kemudian dia ber wudhu, maka lepaslah tali ke dua. Dan jika dia membentuk sha lat, lepaslah satu tali dan pagi hari ia akan mengembangkan semangat dan jiwa yang tentram. Namun, jika dia tidak melakukan itu, maka pagi itu jiwanya tidak tentram dan ia layak tidur."

Ustazah Ummu Ihsan menga takan, manusia perlu membiasakan diri melakukan aktivitas tersebut. Pada awalnya memang akan terasa berat, tapi lama-ke lamaan terbiasa. "Ingat, hidup kita cuma sehari se malam, maka isi dengan amal baik. Alah bisa karena biasa. Sebelum tidur, minta tolong sama Allah supaya bisa bangun di sepertiga ma lam," kata dia.

Tidak hanya manfaat bagi akhi rat, shalat malam bermanfaat pula bagi kehidupan di du nia. Di antaranya, membuat ba dan sehat dan pikiran waras. "Se mua gerakan sha lat, apalagi bila di lakukan setelah rehat lama maka bagus buat tubuh kita. Sebanyak 360 sendi yang ada di tubuh bergerak. Ge rakan shalat adalah gerakan paling proporsional bagi persendian organ kita, baik otot, tulang, peredaran darah, jantung, paru-paru, limpa, ginjal, dan lain nya. Jadi nggak ada rugi," jelas Ustazah Ummu Ihsan. Apalagi, kata dia, bila sebe lum shalat malam didahulukan dengan mandi. Tubuh disebut akan semakin sehat, sebab mo lekul air paling ba gus di akhir-akhir malam.

Ia melanjutkan, dalam Islam, bangun tidur pun ada adabnya. Sunah bangun tidur pertama, meng usa wajah dengan kedua tangan sebelum beranjak dari tempat tidur, lalu jangan lupa ber doa setelah bangun. Dalam sebuah hadis dikatakan, "Ra sulullah duduk lalu meng usap bekas kantuk yang ada di wa jahnya dengan tangannya. Kemudi an, beliau membaca 10 ayat terakhir surah Ali Imran." Berikutnya di an jurkan untuk bersiwak, cuci tangan, dan berwudhu. "Bangun tidur ke toilet dan lainnya, merupakan akti vitas yang setiap hari kita lakukan, berulang-ulang. Maka, jangan tinggalkan kesempatan meraih pahala. Niatkan semuanya untuk beribadah kepada Allah," ujar dia. n 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement