REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengajak masyarakat NTB tidak terpancing provokasi.
Ketua PWNU NTB, Masnun Tahir, mengatakan saat ini marak provokasi berupa ujaran kebencian dan fitnah di media sosial yang mengadu domba kelompok satu dengan kelompok lainnya.
Masnun meminta kepada siapa pun yang melakukan hal tersebut menghentikan aktivitas provokasi.
"Pemilik akun-akun provaktif agar menghentikan aktivitas provokatif, menertibkan anggotanya dengan menyaring penyebaran ungkapan provokatif dan bila perlu menutup akun-akun tersebut," ujar Masnun dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Mataram, NTB, Ahad (24/3).
Masnun mengimbau aparat kepolisian melakukan langkah-langkah pencegahan dan dapat mengambil tindakan-tindakan hukum sesuai dengan kewenangan yang dimiliki dengan menganut asas praduga tidak bersalah.
Masnun mengajak seluruh masyarakat NTB mewujudkan suasana demokrasi menghadapi Pemilu 2019 dalam suasana menyenangkan, aman, nyaman, riang gembira, dan mendidik masyarakat dengan suasana kebersamaan dan persaudaraan sebagai ummat seagama, sebangsa, setanah air, dan sebagai sesama manusia yang berakhlak dan berbudaya.