REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG— Gubernur Sumatra Selatan Herman Deru meminta upaya memberantas buta huruf Alquran tetap diteruskan dan jangan pernah kendur. Bila perlu pemerintah bekerja keras mengupayakan masyarakat menjadi masyarakat yang religius.
"Saya dengan Wakil Gubernur Mawardi Yahya sangat bangga melihat animo masyarakat yang sangat tinggi menjadi masyarakat yang agamis," ujar dia saat penutupan MTQ di Muaraenim sebagaimana dalam keterangan resminya di Palembang, Senin (25/3).
Apalagi kata dia, pemberantasan buta huruf Alquran sudah menjadi programnya saat menyampaikan visi misi di DPRD dan itu dimulai dengan Program Satu Desa Satu Rumah Tahfiz.
Dia mengatakan, penanaman nilai agama saat penting terutama untuk membentengi kaum milenial agar tidak tergoda hal negatif termasuk terjebak dalam penyalahgunaan narkoba.
"Jadi atas dasar itu pula pada kesempatan menutup gelaran MTQ dirinya mengimbau agar para pengasuh ponpes terus dan jangan lelah membina dan memberikan ilmu kepada anak didik," kata dia.
Bahkan bukan tidak mungkin, kata dia, target Muaraenim menjadi Kabupaten destinasi wisata religi menjadi kenyataan.
Kabupaten Muaraenim saat ini terus mengembangkan Gerakan Anak Cinta Alquran melalui Program 1.000 Guru Mengaji.
Dia menilai Gerakan 1.000 Guru Mengaji di empat desa itu patut mendapatkan penghargaan karena dengan program tersebut anak- anak di Muaraenim segera terbebas dari buta huruf Alquran.
"Saya bangga dengan Muaraenim karena satu visi dengan Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan yakni dalam meningkatkan iman dan takwa", katanya.
Dia berharap anak atau generasi penerus di provinsi tersebut semakin cinta Alquran sehingga iman dan takwa masyarakat semakin meningkat.