REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Muhyiddin Junaidi menyatakan Wakil Presiden Jusuf Kalla mendukung rencana pembangunan rumah sakit Indonesia di Hebron, Tepi Barat, Palestina. Rumah sakit tersebut akan dibangun Majelis Ulama Indonesia bersama sejumlah lembaga filantropi Indonesia.
"Pak Wapres mendukung penuh rencana kami ini, beliau berpesan agar ini bisa dilaksanakan dengan baik dan beliau optimistis misi kemanusiaan ini sangat mulia," ujar Muhyiddin usai bertemu dengan Wapres JK, di Kantor Wapres, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (25/3).
Menurut Muhyiddin, Pemerintah melalui Wapres JK juga siap berkontribusi dalam proyek kemanusiaan atas nama bangsa Indonesia tersebut. Rencananya rumah sakit Indonesia di Hebron, Tepi Barat akan dibangun di tanah wakaf seluas 4.000 meter persegi.
Dia mengatakan, rumah sakit yang diperuntukan untuk penyembuhan trauma itu akan menelan biaya 7 juta dolar AS dan sepenuhnya dibiayai MUI dan lembaga filantropi Indonesia.
Menurut dia, peletakan batu pertama rumah sakit yang akan diberi nama Rumah Sakit Indonesia Hebron Tepi Barat itu, akan dilaksanakan sebelum Ramadhan atau akhir April.
"Pada 24 atau 25 April, lalu yang akan meletakkan batu pertama nanti yang kami pastikan adalah pimpinan dari MUI dan lembaga filantropi Indonesia," ujar Muhyiddin.
Muhyiddin melanjutkan, rumah sakit yang akan dibangun empat lantai itu ditargetkan selesai dalam dua tahun. Pembangunan rumah sakit cukup mahal karena seluruh bahan bangunan dari luar Palestina.
Namun demikian, dia optimistis anggaran sekitar 7 juta dolar AS dapat terkumpul. Terlebih Pemerintah, melalui wapres JK mengatakan siap berkontribusi membantu pembangunan rumah sakit.
"Ada sudah starting capitalnya sudah kami miliki. Tapi kami belum bisa menyebut berapa namun kami sangat optimis dengan endorsement dari pemerintah dana 7 dolar AS itu bisa kita kumpulkan," ujar Kiai Muhyidin.