REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendukung pembangunan Rumah Sakit (RS) Indonesia-Hebron di Yerusalem, Palestina. Pembangunan RS tersebut digagas Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan melibatkan lembaga filantropi dan masyarakat Indonesia.
Wakil Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia-Hebron, Irsyadul Halim, mengatakan Baznas sepakat mendukung pembangunan RS Indonesia-Hebron karena sangat dibutuhkan masyarakat Palestina. Proyek pembangunan RS tersebut akan diluncurkan pada 22 Mei 2019 di Jakarta.
Dia menjelaskan, proyek diluncurkan untuk menarik masyarakat Indonesia agar berpartisipasi mendanai pembangunan RS Indonesia-Hebron. "Sebab pembangunan RS ini bukan atas nama pemerintah, ini murni masyarakat Indonesia makanya ini melibatkan semua unsur," kata Irsyadul kepada Republika.co.id, Kamis (11/4).
Irsyadul yang juga anggota Baznas ini mengatakan, target pembangunan RS Indonesia-Hebron maksimal dua tahun. Tapi kalau penggalangan dananya lancar dan bagus, mudah-mudahan pembangunan RS bisa selesai dalam setahun.
Dia menyampaikan, dalam proyek pembangunan RS itu, Baznas diharapkan ikut menggerakkan lembaga filantropi dan zakat. Serta menggerakan LAZ nasional dan daerah yang memiliki kemampuan supaya ikut menggalang dana untuk pembangunan RS Indonesia-Hebron.
"Baznas diminta menjadi pemimpin penggalanangan dananya, karena Baznas sebagai koordinator lembaga zakat di Indonesia, jadi Baznas diharapkan mengajak teman-teman dari filantropi (untuk bergabung dalam proyek pembangunan RS)," ujarnya.
Dia menjelaskan, pembangunan RS Indonesia-Hebron juga bekerjasama dengan wali Kota Hebron. Sebelumnya, 16 keluarga mewakafkan tanah kepada wali Kota Hebron untuk pembangunan RS di sana. Rencananya RS Indonesia-Hebron akan dibangun di atas tanah wakaf tersebut yang luasnya 4.000 meter persegi.
Dia menginformasikan, biaya yang dibutuhkan untuk membangun RS Indonesia-Hebron sebesar Rp 85 miliar dengan kurs dolar saat ini. Wali Kota Hebron sudah memiliki dana sekitar 700 ribu dolar AS untuk pembangunan RS. "Sisanya mengharapkan bantuan dari masyarakat Indonesia," jelasnya.
MUI juga tidak hanya melibatkan Baznas dalam proyek pembangunan RS Indonesia-Hebron. Dompet Dhuafa, Lazis al-Azhar, LazisNU, dan LazisMU juga dilibatkan. Baznas dan MUI mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergabung dalam proyek pembangunan RS tersebut.