Rabu 20 Mar 2019 17:13 WIB

Mengenal Ketokohan KH Subchi

KH Subchi berasal dari Temanggung, pertengahan abad ke-19.

Rep: Muhyiddin/ Red: Hasanul Rizqa
kh subchi
Foto: tangkapan layar google
kh subchi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiai Haji Subchi lahir di Parakan Kauman, Temanggung, sekitar tahun 1850. Tokoh ini wafat pada 1959 dalam usia 109 tahun. Dia sering disebut juga sebagai Kiai Subeki. Sosok yang dihormati terutama kalangan Nahdliyin ini merupakan putra sulung Kiai Harun Rasyid, penghulu masjid di Parakan.

Subchi kecil bernama Muham mad Benjing, nama yang disan dang sejak lahir. Namun, setelah menikah nama tersebut diganti menjadi Somowardojo. Saat menunaikan ibadah haji, nama itu pun diubah menjadi Subchi.

Baca Juga

Sang alim dikenal sebagai seorang yang murah hati dan senang membantu kaum dhuafa. Jiwa bisnisnya tumbuh seiring dengan kesuburan tanah di lereng Gunung Sindoro-Sumbing. Pertanian menjadi andalan untuk dijadikan sebagai mata pencaharian warga.

Kiai Subchi, saat itu juga sering membagikan hasil pertaniannya ataupun memberikan lahan kepada warga yang tidak memilikinya. Inilah kebaikan hati Kiai Subchi yang berkharisma, sehingga banyak disegani oleh warga. Inilah kebaikan hati Kiai Subchi, hingga disegani rakyat dan memiliki kharisma kuat, tulis Munawir Aziz dalam bukunya yang berjudul Pahlawan Santri: Tulang Punggung Pergerak an Nasional.

Ketika KH Hasyim Asy'ari men dirikan Nahdlatul Ulama (NU) pada 1926, Kiai Subchi juga turut serta mendirikan NU di Temanggung. Dia pun menjadi Rais Syuriah NU Temanggung yang didampingi oleh wakilnya Kiai Ali dari Pesantren Zaidatul Maarif Parakan dan sekretarisnya Kiai Raden Sumomihardho.

Kiai Subchi juga sangat mendukung anak-anak muda untuk berkiprah dalam organisasi. Karena itu, pada 1941, Anshor Nahdlatul Oelama (ANO) sebagai anak organisasi NU bisa mengadakan perkaderan di Temanggung, yang langsung dipantau oleh Kiai Subchi.

Sosoknya merupakan teladan dalam kedermawanan, pengetahuan dan perjuangan. Dalam catatan KH. Saifuddin Zuhri, Kiai Subchi juga disebutkan menjadi rujukan askar-askar yang berjuang di garda depan revolusi kemerdekaan.

Sudah selayaknya negara mengakuinya sebagai pahlawan bangsa. Karena Kiai Subchi telah menggerakkan para pejuang muda untuk membela NKRI dan bisa menghantarkan bangsa dan negara ini ke gerbang kemerdekaan. Sayangnya, hingga saat ini Kiai Subchi belum mendapat gelar pahlawan itu dari presiden.

sumber : Islam Digest Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement