REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Sleman menyelenggarakan pelatihan bertajuk "Peningkatan Kapasitas bagi Mustahik." Bekerja sama dengan Bank Sleman, acara itu menyasar para penerima manfaat zakat di Sleman, DI Yogyakarta.
Pelatihan ini diikuti sebanyak 41 orang peserta dari kalangan mustahik selama dua hari, 19-20 Maret 2019. Secara simbolis, pelatihan ini dibuka oleh Direktur Utama Bank Sleman dan Ketua Baznas Kabupaten Sleman.
Iskandar selaku ketua panitia acara itu mengungkapkan, para peserta merupakan mustahik yang pernah memperoleh bantuan program Baznas Kabupaten Sleman. Mereka meliputi perwakilan kelompok, takmir masjid, penyuluh agama, dan pendamping.
"Pelatihan ini merupakan salah satu program Sleman Produktif berupa pemberian bantuan kepada mustahik yang sudah memiliki usaha atau berkeinginan membuka usaha dalam bentuk kelompok," kata Iskandar di kantor Bank Sleman, Rabu (20/3).
Selain memberikan bantuan modal, Baznas Sleman memberikan pelatihan peningkatan kapasitas dan pendampingan langsung. Semua itu dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam perencanaan strategi usaha.
Tidak hanya itu, berbagai pendampingan juga diberikan untuk membuka wawasan mereka dalam hal manajemen usaha dan membentuk jaringan. "Selain itu, pendampingan dan pelatihan ini untuk memotivasi dan menumbuhkan munculnya kreativitas baru dan meningkatkan keterampilan serta pengetahuan tentang kewirausahaan," ujar Iskandar.
Sebagai informasi, Baznas Kabupaten Sleman telah menghimpun zakat sebesar Rp 3.651.957.400 sepanjang tahun 2018. Dana sebesar itu didistribusikan kepada 8.291 orang mustahik.
Adapun pada periode Januari-Februari tahun ini, pihaknya telah mendistribusikan sebanyak Rp 253.868.000 dana zakat. Dari jumlah tersebut, zakat telah didistribusikan kepada 1.482 jiwa.
Pada kesempatan itu, Direktur Utama Bank Sleman Muhammad Sigit memberikan dukungan penuh atas terselenggaranya pelatihan tersebut. Ia menilai pelatihan itu dapat membantu mengembangkan usaha produktif bagi para penerima manfaat.
"Melalui kegiatan ini, permasalahan dalam pengembangan usaha produktif bisa disampakan untuk mendapatkan solusi dari pakarnya," kata Sigit.