Rabu 20 Mar 2019 05:55 WIB

Muslimat Hidayatullah Kuatkan Tarbiyah Dakwah

Ketahanan keluarga menjadi isu prioritas gerakan Muslimat Hidayatullah.

Muslimat Hidayatullah menggelar Rakernas tahun 2019  di Surabaya.
Foto: Dok Mushida
Muslimat Hidayatullah menggelar Rakernas tahun 2019 di Surabaya.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Muslimat Hidayatullah yang merupakan organisasi otonom pendukung (orpen) Hidayatullah, menyelenggarakan Rapat Kerja  Nasional (Rakernas) III Tahun 2019 di Kampus Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya, Jawa Timur. Rakernas yang mengusung tema “Menguatkan Mainstream Tarbiyah Dakwah Muslimat dalam Mendukung Ketahanan Keluarga Indonesia” itu dibuka Selasa (19/3). 

Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat Hidayatullah (PP Mushida), Reni Susilowaty, mengatakan ketahanan keluarga menjadi isu sentral yang menjadi prioritas gerakan Muslimat Hidayatullah. 

Karena itu, lanjut dia, target-target kegiatan Muslimat Hidayatullah tidak saja penyadaran terhadap peran penting wanita atau ibu dalam mewujudkan ketahanan keluarga, tetapi juga berupaya mempromosikan nilai-nilai agung peradaban Islam dalam membangun ketahanan keluarga yang mengintegrasikan keterlibatan anggota keluarga khususnya ayah dan masyarakat secara luas.          

“Dalam hal ini, antara wanita dan pria bukan sebagai mitra setara, melainkan sebagai mitra sinergis dalam rangka mewujudkan ketahanan keluarga yang berkeadaban dan berketuhanan dengan menjunjung tinggi ajaran agama,” kata Reny dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id,  Rabu (20/3). 

Reny mengatakan, penguatan tarbiyah dakwah Muslimat Hidayatullah bersesuaian dengan tuntutan zaman. “Saat ini kita menghadapi tantangan yang dinamis dengan kompleksitasnya masing-masing. Tentu hal itu merupakan rintangan yang tidak ringan,” ujarnya. 

Fenomena tersebut, ia menambahkan,  mesti dihadapi dengan satu sikap kedewasaan namun tetap  dengan kewaspadaan. Contohnya dalam menghadapi dinamika  gaya hidup  lahirnya istilah generasi milenial dan kaitannya dengan ledakan bonus demografi  bangsa Indonesia.  

“Karena itu dalam melakukan pembinaan generasi milenial, penting juga menyertakan pengetahuan dan pemahaman keagamaan. Ini penting untuk menguatkan imunitasnya sebagai generasi muda yang memilliki prinsip yang teguh,” ujar Reny.  

photo
Suasana Rakernas 2019 Muslimat Hidayatullah (Mushida).

Pemerintah melalui Undang-undang yang ada pun, sebut Reny, telah mengamanatkan pentingnya melakukan upaya mengokohkan ketahanan  keluarga sebagaimana dinukil Pasal 48 UU No. 52 Tahun 2009, tentang Pembinaan Ketahanan Remaja dilakukan dengan memberikan akses informasi, pendidikan, konseling dan pelayanan tentang kehidupan berkeluarga. 

“Membangun keluarga yang berkualitas  bukan saja soal memahami kesehatan reproduksi, ketercukupan ekonomi apalagi menuntut kesetaraan antara  laki-laki dan perempuan. Keluarga berkualitas adalah terbangunnya harmoni, terjalinnya hubungan yang sinergis dan tersemainya kasih sayang dalam keluarga serta tegaknya nilai-nilai luhur Islam dalam keseharian. Bahagianya dunia akhirat,” tukasnya.

Melalui Rakernas ini, Reny mengatakan, Muslimat Hidayatullah ingin terus meneguhkan kiprah dalam rangka mengokohkan ketahanan keluarga Indonesia dan menghindarkan bangsa ini dari pengaruh negatif globalisasi seperti permisifisme, feminisme, liberalisme dan sekularisme.   

“Kokohnya negeri yang kita cintai ini diawali dengan kokohnya ketahanan setiap keluarga Indonesia. Dan yang amat berperan penting di sini adalah orangtua khususnya ibu sebagai madrasatul ula, pendidik yang pertama dan utama. Bersama Mushida, insya Allah, kita tegakkan peradaban bangsa,” tukasnya. 

Pada kesempatan pembukaan tersebut, Reni Susilowaty menyapa para ibu-ibu senior Muslimat Hidayatullah dan para ibu senior pengawal Pondok Pesantren Hidayatullah Surabaya. Reny berharap Rakernas III yang juga menjadi Rakernas terakhir di tahun kepengurusan 2015-2020 ini berjalan lancar.

Ketua Panitia Rakernas III Mushida, Retnowati, mengatakan, Rakernas ini dirangkai dengan dua acara yang akan dilaksanakan secara paralel, yaitu Trainng For Trainer (TOT ) Sirah Nabawiyah dan Pelatihan Kepemimpinan Ummahat. Dia menambahkan, dari 33 Pengurus Wilayah, ada 3 PW Muslimat Hidayatullah yang berhalangan hadir, yakni Sumatera Barat-Riau, Sumatera Selatan dan Maluku Utara.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement